-->

Jokowi : Akhir Maret Saya Obrak-Abrik, Saya Sudah Tidak Sabar

Publish: Redaksi ----
SURABAYA- Sebagai negara besar, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku bersedih, bahwa ekspor Indonesia kalah dengan Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, dan Vietnam.

“Kalau kita terus-teruskan, kita enggak bangkit dari tidur kita, kita tidak bangun, bangkit, membangun bisa-bisa kalah nanti dengan Laos, dengan Kamboja. Hati-hati ini,” kata Jokowi saat memberikan sambutan pada Peresmian Kawasan Terintegrasi Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) dan kapal pendukung tol laut, di Manyar, Gresik, Jawa Timur, Jumat (9/3) sore.

Bukan hanya ekspor, menurut Jokowi, dalam hal investasi Indonesia juga kalah dengan Malaysia, dengan Thailand, dan dengan Vietnam. Kalau ini diterus-teruskan, Presiden khawatir nanti dengan negara-negara Kamboja, Laos pun bisa kalah.

Presiden mengingatkan, apa yang menjadi kelemahan-kelemahan harus segera dibenahi dan diperbaiki, yaitu urusan perizinan-perizinan yang terlalu lama.
“Tunggu akhir Maret ini semuanya akan saya obrak-abrik. Saya mulai enggak sabar,” tegas Presiden Jokowi.

Presiden mempertanyakan mengapa mengurus izin satu bulan, bertahun-tahun. “Siapa yang mau datang ke Indonesia. Siapa yang mau investasi ke Indonesia,” ucap Presiden dengan nada tanya seraya mengingatkan, bahwa investasi itu akan memperbaiki ekonomi, dan akan membuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya bagi anak-anak muda.

“Tapi kalau izinnya terlalu lama, siapa yang mau membuka pabrik, membuka industri di negara kita,” ucap Presiden menambahkan.
Terkait integrasi Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) yang diresmikannya, Presiden Jokowi mengapresiasi kerja sama dengan pondok pesantren.

“Saya kira pimpinan-pimpinan perusahaan yang lain cara kerja sama yang telah dilakukan oleh JIIPE ini bisa di-fotocopy,” ujarnya.


Presiden meyakini, santri-santri pondok pesantren itu pintar-pintar dan yang paling penting akhlaknya bagus-bagus. Karena itu, ia mendorong perusahaan-perusahaan untuk mengambil sumber daya manusia (SDM) dari pondok pesantren.


“Kalau belum siap, latih mereka. Berikan training, vocational training dan pelatihan-pelatihan yang lainnya, entah komputer, entah mengoperasikan mesin-mesin yang modern,” tutur Presiden.

Presiden juga mengaku senang karena kawasan industri ini terintegrasi. Kepala Negara menambahkan bahwa aa pelabuhan, kawasan industri dan kawasan industrinya, juga tersedia power plant pembangkit listrik.

Ia juga memuji kerja sama Pelindo dengan perusahaan swasta dalam membangun pelabuhan di kawasan industri itu. Presiden menilai, cara-cara seperti inilah yang akan mempercepat perbaikan infrastruktur. Ia menambahkan baik itu yang namanya infrastruktur jalan, yang namanya jalan tol, pelabuhan, serta pembangkit listrik ini akan cepat dan gampang dikerjakan.

“Saya ingin agar kawasan-kawasan industri seperti ini semakin banyak dibuka di negara kita, sehingga akan membuka lapangan pekerjaan yang semakin banyak di negara kita,” pungkas Presiden.

Saat hadir di acara tersebut, Presiden Jokowi didampingi oleh Ibu Negara Iriana, Menteri Perhubungan Budi K. Sumadi, Mensesneg Pratikno, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, dan Gubernur Jatim Soekarwo. (setkab).

http://tz.ucweb.com/3_3e3o9
Share:
Komentar

Berita Terkini