-->

Makan Siang di Istana Negara, Semua Permintaan Budi Dikabulkan Presiden

Publish: Redaksi ----


JAKARTA - Setelah melaksanakan shalat Zuhur berjamaah, Presiden Jokowi langsung menerima 40 Orang rombongan Pengusaha Muda dan Pengusaha Senior se Indonesia. Presiden langsung menyapa dengan sangat ramah.

"Ini seluruhnya se Indonesia sudah hadir kan?" Kata Jokowi. "Siaap bapak Presiden! Saya dari Riau" jawab Datuk Budi yang kemudian membuat kaget lainnya hingga tertawa-tawa bersama.

Semua lalu menyebut diri dan asal Provinsinya. Jokowi mempersilahkan rombongan mengambil hidangan makan siang yang memang sudah dipersiapkan. Sambil menemani para Pengusaha Nusantara ini bergantian mengambil makanan, Presiden berbincang - bincang dengan H.Abdul Latief senior Pengusaha Indonesia sekaligus Pendiri HIPMI.

Ketum HIPMI Riau Datuk Budi Febriadi mendapat kehormatan duduk sejajar Presiden Jokowi. Terpaut oleh dua Menteri yakni Menteri Koordinator Ekonomi Darmin Nasution dan disamping Budi Menteri Perindustrian yang sekaligus Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.

Setelah selesai santap siang Presiden langsung mengambil microphone dan membuka pembicaraan. Pertama Jokowi mengucapkan selamat datang kepada Senior sekaligus pendiri HIPMI Abdul Latief, lalu kepada Ketua Umum HIPMI Bahlil Lahadalia, lalu kepada 34 Ketum BPD HIPMI.

Sekitar 10 menit sambutan selamat datang dari Presiden, lalu Jokowi langsung mempersilahkan Bahlil menyampaikan Pengantarnya. Putera Papua ini menyampaikan Konsep baru HIPMI yaitu adanya Market baru berupa sistem Ekonomi Pesantren yg dinamakan UMART. Tanggal 12 Mei Jokowi langsung yang akan meresmikan di BPD HIPMI JATIM di hadapan 5000 Kyai dan 7000 Santri.

Lalu Presiden mempersilahkan 5 Ketum BPD saja yang menyampaikan fikiran dikarena keterbatasan waktu. Bahlil memberikan Kehormatan Pembicara pertama dari daerah kepada Ketum HIPMI Riau Budi Febriadi. Pengusaha asal Mandah Inhil yang telah dianugerahi gelar sebagai Datuk termuda pemimpin Perniagaan Melayu Riau ini mengawali dengan salam dan sebuah pantun.

Suasana yang semula begitu kaku dan formal tanpa tepuk tangan, berubah menjadi tawa lepas Presiden, para Menteri Kabinet dan forum di Istana Negara siang itu. Para wartawan yang meliput tak jauh dari meja makan bundar pun ikut-ikutan tepuk tangan.

Budi memaparkan bahwa 10 Ketum Sumatera berlatar belakang anak Petani. Mereka adalah anak Petani yg berhasil berjuang keluar dari batasan kehidupan mereka hingga jadi pengusaha bahkan lebih yaitu jadi Ketua Umum para Pengusaha Muda di Propinsi masing-masing.

Namun ironisnya ketika mereka ingin kembali melestarikan kampung pertanian mereka, disinilah terjadi gesekan sosial dan hukum. Dimana hampir seluruh lahan telah dijadikan negara HGU para konglomerat. Gaya bahasa santun berlogat Riau membawa forum sesaat pada khayal pilu nasib petani Riau. Bahkan Petani Sumatera.

"Bapak Presiden, mohon izin menyampaikan. Saya Budi Febriadi Ketua Umum HIPMI Riau mewakili 10 Provinsi di Sumatera. Untuk Bapak ketahui, bahwa 10 dari kami ini adalah latar belakang Anak Petani. Sebagai mana Bapak fahami bahwa Sumatera adalah hamparan indah hijaunya Nusantara. Dan saya adalah putera yatim petani yang berhasil keluar dari titik nadir kemiskinan hingga menjadi Ketua Umum Pengusaha Muda. Kerinduan kami untuk kembali membangun halaman, meningkatkan pertania keluarga dan masyarakat sungguh berakhir pada kekecewaan yang mendalam." Budi menghentikan sebentar.

Terlihat Jokowi dan Menteri terbawa arus bahasanya. Lalu ia melanjutkan "Di forum yang mulia ini saya sampaikan luka hati berjuta kami di Sumatera. Dan jeruji yang membatasi kami berkembang itu adalah HGU. Bukan berpuluh, tapi beribu pasang mata berkaca bahkan tumpah berduka. Adapula korban jiwa hanya karena lembar pengesahan yang bernama HGU. Saya mewakili Sumatera memohon pada Presiden yang mulia tumpuan nasib rakyat berharap, berikan seluruh HGU yang telah habis atau mati kepada HIPMI juga 10% dari HGU baru kepada kami. Jangan ragukan kemampuan anak HIPMI Sumatera tentang pengelolaannya, karena kami terlahir dan membesar diri dari namanya bertani," papar Budi.

Kelihatan Presiden mengangguk serius dan berbisik ke menteri Perindustrian yang duduk berasisian langsung dengan Budi. Kemudian Ketum yang bergelar Datuk dari Lembaga Adat Melayu Riau ini melanjutkan permohonannya. Ia meminta Presiden secepatnya mengesahkan Kawasan Ekonomi Khusus di Bengkulu serta membangun sarana penunjang berupa jalan Tol dan Rel KAI untuk membuka isolasi daerah termiskin di Sumatera itu.

Budi kemudian memohon lagi agar gerbang dunia perdagangan Sumatera bahkan Indonesia di pulau Batam untuk disyahkan Pembangunan Dermaga Samudera dan Jembatan Batam Bintan. Tak puas itu kemudian ia masih memohon agar negara memberikan keterlibatan kepada Anak Negeri yang tergabung di HIPMI untuk pembangunan juga penyelesaian Projec besar yang notabene dikuasai BUMN.

Putera asli Mandah Kabupaten Indragiri Hilir ini kemudian membuat senyum dan tawa Presiden dan Menteri serta forum, ia minta Presiden melibatkan khusus anak HIPMI tiap Provinsi untuk menyambut kedatangan kunjungan-kunjungan Kenegaraan Presiden RI.

Di akhir penyampaiannya Datuk Budi meminta akses khusus ke Kementeriaan Kehutanan dan LHK, Kementerian BUMN, Kementeriaan Pertambangan dan Agraria. Terlihat Jokowi mengangguk-anggukan kepala tanda setuju. Lalu Ketum HIPMI RIAU mengahirinya dengan salam.

Setelah Sumatera dilanjutkan oleh Pulau Jawa yang diwakili Ketum HIPMI DKI Afi Kalla, lalu Kalimantan diwakili Ketum HIPMI Kalbar, lalu Bali, NTT, NTB yang diwakili Ketum NTB, Sulawesi yang diwakili Ketum Sultra dan terakhir Maluku Papua yang diwakili Ketum Papua Barat. Tak jauh dari yang disampaikan oleh Datuk Budi rata-rata 4 Ketum Daerah lainnya hanya ingin dilibatkan pada Pembangunan skala besar yang dikerjakan BUMN. Yang berbeda hanya Jawa yang menyampaikan konsep Enterpreneur Pesantren. Dengan mendirikan UMART yang meminta diresmikan langsung oleh Presiden tanggal 12 Mei bulan depan.

Presiden langsung menanggapi permohonan Pengusaha Muda Daerah dengan mengabulkan Permohonan Budi bahwa HGU yang mati diserahkan ke HIPMI dan yang baru diajukan wajib 10 % untuk anak HIPMI di daerahnya.

Budi yang duduk bersisian terpisah hanya dua Menteri dari Jokowi langsung menyela "Terimakasih Bapak Presiden" Jokowi menjawab "iya iya tapi jangan seluruhnya kamu minta, sebagian bolehlah ya.." forumpun tertawa riuh sambil bersorak sorai dan tepuk tangan. Banyak yang memuji Budi dengan mengatakan "Ketum Riau mantaaap! Kongkrit permintaannya" terlihat Alumni Teknik Sipil Universitas Riau ini sumringah dan riang sekali.

Kemudian Jokowi juga tak disangka-sangka mengatakan "Saya akan libatkan BPD HIPMI tempat saya mendarat untuk ikut menjemput saya di Bandara" sekali lagi Para Ketum HIPMI bersorak sorai kegirangan.

Kemudian Presiden mengabulkan akan meresmikan UMART Perwujudan dari Pesantren Enterpreneurs. Dan terakhir Jokowi mengabulkan akan melibatkan HIPMI di seluruh Proyek BUMN.

Lengkap sudah seluruh permintaan HIPMI dikabulkan. Seluruh Ketua Umum Daerah pulang ke Provinsi masing-masing dengan bangga dan bahagia. Namun yang paling berbahagia adalah Datuk Muda dari Tanah Bertuah Budi Febriadi sang Ketua Umum HIPMI Riau. (sya)
Share:
Komentar

Berita Terkini