PEKANBARU - Harimau liar Bonita berhasil ditangkap tim terpadu di Kecamatan Pelangiran, Kab Inhil, Riau. Di dalam box trap, tak terlihat Bonita stres. Satwa langka ini disebut terlihat santai.
"Bonita sudah berhasil ditangkap tim, selama proses evakuasi dimasukkan dalam box. Di dalam itu Bonita tampak santai saja, tidak terlibat stres," kata Kepala Bidang Wil I Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Mulyo Hutomo kepada detikcom, Sabtu (21/4/2018).
Hutomo menjelaskan selama proses evakuasi dan sampai siuman dari pengaruh bius, Bonita tidak pernah memberontak.
"Mengaum yang keras pun dia tak pernah. Padahal kalau harimau liar lainnya akan menunjukan rasa tak nyaman, terus mengaum yang keras. Ini Bonita tak pernah, dia santai saja," kata Hutomo.
Santai yang dimaksud Hutomo, misalkan saja Bonita di dalam box tampak duduk santai. Bonita menjilati kaki bagian depannya.
"Dengan kondisi menjilati tubuhnya, itu menunjukkan dia tak merasa terganggu. Dia merasa nyaman," kata Hutomo.
Tak hanya itu saja, kata Hutomo, ada anggota tim yang mencoba menyenggol kaki bagian belakangnya, namun Bonita tidak bereaksi keras. Dia hanya menggeser kakinya secara berlahan.
"Jadi sama sekali tak ada menunjukkan sikap reaktifnya. Dia santai saja. Padahal biasanya kalau harimau liar lainnya, disenggol kakinya langsung marah dan beraksi," kata Hutomo.
"Tadi malam, tim mencoba melihatnya dalam box dengan senter, tak ada reaksi apapun dari Bonita. Kondisi Bonita yang tampak santai ini, memang sangat berbeda dengan harimau lainnya yang pernah kita tangani," kata Hutomo.
Bonita ditembak bius pada Jumat (20/4) pagi di areal perkebunan sawit. Tim terpadu terdiri, BBKSDA Riau, TNI/Polri, aktivis lingkungan sudah tiga bulan lebih mencari Bonita untuk dievakuasi.
Ini karena, Bonita sudah menyerang dua warga hingga tewas. Korban pertama, Jumiati tewas diserang pada 3 Januari. Selanjutnya, korban kedua, Yusri tewas diserang pada 10 Maret. (detik.com)
