BONE - Prosesi acara akad nikah dan resepsi kakek tajir Alwi Dg Makkelo (70) dan Sulfhaidah (30) dengan mahar nikahnya yang fantastis masih lanjut hingga malam ini. Kini, pesta digelar di kediaman pria di Kecamatan Cina, Bone, Sulsel.
Kedua mempelai pun turun dari pelaminan sekitar pukul 15.00 WITA untuk Persiapan melanjutkan prosesi acara adat bugis 'Mammatoa' atau gelaran silaturrahmi keluarga mempelai wanita ke umah mempelai lelaki.
Saat ditemui di dalam kamar mempelai wanita, kedua mempelai masih enggan berkomentar kepada wartawan.
"Mohon maaf, tidak usah wawancara. Cukup difoto saja," kata Dg Makkelo.
Andi Mappamadeng selaku keluarga dekat mempelai wanita mengungkapkan beberapa persepsi publik yang perlu diluruskan. Dia menegaskan, pihaknya tidak mau membesar-besarkan masalah ini.
"Ini sebenarnya kami tidak membesar-besarkan perkawinan ini. Dalam adat budaya Bugis itu memang ada yang namanya budaya pemberian mahar. kami selaku pihak mempelai wanita tidak pernah meminta mahar sebanyak itu, tapi memang pihak pria yang menawarkan sekian," terang Andi Mappamadeng, di lokasi pesta.
"Kami di sini, apalagi warga Bone tidak pernah mendewakan yang namanya uang, jadi mohon jangan disalahartikan. Budaya mahar seperti ini biasa di Bone," lanjut Mappamadeng.
Salah seorang tetangga yang diwawancara para jurnalis juga mengungkapkan pribadi Andi Sulfhaidah yang kesehariannya dinilai cukup sederhana.
"kami disini tetangga merasa senang dan bahagia. Kami doakan yang terbaik, semoga samawa dan cepat dikaruniai momongan," terang Andi Rahmi saat berkumpul bersama tetangga di samping lokasi resepsi.
Sekitar pukul 16.00 wita, selanjutnya, Kedua mempelai diantar sejumlah mobil berangkat menuju kerumah mempelai lelaki di Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo, Kelurahan Macanang, Taneteriattang, Bone untuk menggelar rangkaian acara Mammatoa. (detik.com)
