TEMBILAHAN- Kepala Disperindag (Dinas
Perindustrian dan Perdagangan) Inhil, Eddiwan Shasby saat coffe morning bersama
wartawan, Selasa (16/2/2016) menjelaskan bahwa Disperindag juga sudah
mengirimkan surat ke Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi)
sehingga tinggal menunggu SK dari Kementerian Perdagangan Indonesia.
''Usulan
pembuatan Perda juga sudah kita masukkan ke bagian hukum,'' ujarnya.
Penerapan SRG (Sistem Resi Gudang)
yang direncakan akan terealisasi pada 2017 mendatang, saat ini secara
keseluruhan 90 persen segala tahapan sudah terlaksana, hanya menunggu SK dan
pembuatan Perda (Peraturan Daerah) tentang hal itu.
''Gudang
sudah ada, kita pakai yang di pelabuhan Parit 21, tapi kita tetap juga
mengusulkan melalui DAK (Dana Alokasi Khusus) untuk pembangunan gedung baru,''
tambah Eddiwan didampingi Kabid Perdagangan, Raja Taruna dan Sekretaris Tim
Percepatan SRG, Azwar.
Tidak
hanya soal finalisasi, sosialisasi di 20 kecamatan se-Inhil, dikatakannya juga
sudah rampung, termasuk penyiapan gudang yang nantinya digunakan untuk
peletakan kopra yang akan menjadi komoditi unggulan untuk SRG.
Di
dunia sendiri, dikatakannya, sudah ada 25 Negara yang menerapkan SRG, dan untuk
Indonesia sudah 117 kabupaten yang menerapkan, namun untuk di Riau, masih belum
ada kabupaten yang menggunakan SRG.(adv)