 |
| AKBP Abas Basuni SIK |
SEBERIDA, Indragiripos.com - Perampok menggunakan senjata api (Senpi) kembali beraksi di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), kali ini korbannya adalah Bedrianto alias Dabed (39) warga Kelurahan Pangkalan Kasai Kecamatan Seberida. Perampokan tersebut terjadi pada Ahad (28/8) sekira pukul 2.40 Wib.
Kapolres Inhu AKBP Abas Basuni SIK saat dikonfirmasi melalui Paur Humas Iptu Yarmen Djambak mengatakan bahwa menurut keterangan korban pelaku berjumlah 4 orang.
"3 orang memakai helm, sedangkan 1 orang memakai topi dan logat bahasa Palembang Melayu." terang Yarmen..
Kronologis kejadiannya, pada hari Minggu (28/8) sekira pukul 2.30 Wib para pelaku datang ke rumah korban dengan merusak dan memecahkan kaca serta menjebol terali jendela depan dengan menggunakan Martil besar (Godam).
Kemudian pada saat mendegar kaca pecah, korban memeriksa ruang tamu kemudian pelaku menembak dari luar sebanyak 1 kali sehingga korban ketakutan.
Selanjutnya, para pelaku langsung masuk ke rumah melalui jendela yang dirusak dan langsung menanyakan kepada korban "Dimana semua emas disimpan? lalu korban menjawab "Emas tak ada di rumah bang semuanya disimpan di pasar". Namun pelaku tidak percaya lalu memukuli korban sehingga korban terjatuh dan mengalami luka robek di kepala.
Karena emas yang dimaksud tidak ada di rumah, para pelaku mengambil barang barang milik korban.
Adapun barang yang diambil berrupa perhiasan kalung dan cincin emas yang ada di badan istri dan anak korban sekitar 5 mayam, Handphone 2 buah merk lenovo dan xiomi, isi dompet berupa 3 buah ATM dan KTP dan uang tunai sekitar Rp6 juta yang diambil didalam tas. Selain itu juga pelaku mengambil sepeda motor Jenis Yamaha Scorpio warna hitam BM 3763 TW beserta STNK atas nama Bambang Hermanto.
"Akibat perampokan tersebut Korban mengalami kerugian sekitar Rp30 juta." ungkap Yarmen
Kemudian, setelah mengambil semua barang milik korban, para pelaku langsung melarikan diri dengan menggunakan 2 unit sepeda motor termasuk motor korban.
"Kini pelaku mmasih dalam penyelidikan dan pengusutan lebih lanjut." pungkas Yarmen. (fer)
