-->

BNN Rekrut Nelayan Jadi Informan

Publish: Redaksi ----

Jakarta - Badan Narkotika Nasional (BNN) merekrut nelayan menjadi informan.

Kebijakan ini dilakukan karena penyelundupan narkotika ke Indonesia seringkali melalui "jalur tikus".

"Kami rencanakan nelayan menjadi informan kami. Itu yang sekarang kami kejar terus," ujar Kepala BNN Budi Waseso, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (21/11/2016).

Salah satu kasus yang baru diungkap adalah penyelundupan lebih dari 100 kilogram sabu dan 300-an butir pil "happy five".

Meski tak menyebutkan titik penyelundupan, Budi mengatakan bahwa barang haram tersebut diselundupkan melalui salah satu pelabuhan tikus di Indonesia.

Selain merekrut nelayan tradisonal menjadi informan, BNN juga bekerja sama dengan TNI AL untuk meminimalisir penyelundupan narkoba melalui jalur laut.

"Kalau bekerja sama dengan Bea Cukai kan di jalur resmi, yang tidak resmi ini kami mengandalkan patroli TNI AL, patroli Polri dan kami manfaatkan juga pegiat narkoba di daerah," ujar Budi.

Diberitakan, BNN menggerebek Kompleks Pergudangan Sentral Kosambi, Dadap, Tangerang, Banten, Selasa (15/11/2016).

Polisi menembak mati dua orang jaringan, yakni seorang TNI AU Paskhas Wing I berinisial ZA (31) dan warga Taiwan asal Taiwan berinisial HCHL (35).

BNN hanya berhasil menangkap hidup-hidup seorang pria asal Taiwan berinisial YJCH (33).

Barang bukti yang turut diamankan, yakni 100.615 gram sabu dan 300.250 butir pil "happy five".

Selain itu, satu pucuk senjata api, delapan butir peluru, dua buah selongsong peluru, satu unit mobil, dan sembilan unit telepon genggam.

Kompas. Com




Share:
Komentar

Berita Terkini