-->

Puang Bisnis Gula Semut, Manis Rasanya Banyak Untungnya

Publish: Redaksi ----
TEMBILAHAN -  Bagi kalangan masyarakat Jawa, gula kelapa atau gula merah mungkin sudah tidak asing lagi di telinga mereka.
Sebab, hampir setiap harinya banyak makanan dan minuman yang diproduksi dengan menggunakan gula kelapa.

 Bahkan saat ini bisa dikatakan penggunaan gula kelapa tidak hanya untuk skala rumah tangga namun juga mulai dibutuhkan sebagai bahan baku industri, sebut saja seperti industri kue, kecap, bahkan kini bisnis gula semut mulai merambah pasar internasional.

Selain diproduksi menjadi gula cetak, saat ini gula kelapa juga mulai dikembangkan dalam bentuk serbuk atau kristal. Biasanya gula kelapa serbuk ini dikenal masyarakat dengan nama gula semut atau gula kristal.

Tak seperti gula cetak pada umumnya, tekstur serbuk pada gula semut membuatnya dapat bertahan lama dalam jangka waktu yang cukup lama, yakni hingga dua tahun tanpa mengalami perubahan warna dan rasa jika dibungkus dalam ruangan kedap udara.

Bukan hanya itu saja kelebihan yang dimiliki gula semut, ada banyak manfaat yang terkandung dalam serbuk gula semut sehingga banyak masyarakat yang mulai mengkonsumsinya untuk kepentingan kesehatan. Bahkan warga negara asing pun rela berlomba-lomba mengimpor gula semut dari Indonesia untuk memenuhi keperluan mereka sehari-hari.

‎Kelapa sangat banyak digunakan untuk berbagai produk namun saat ini keberadaan kelapa yang ada di Inhil dikenal sebagai hamparan negeri kelapa dunia belim dimanfaatkan dengan maksimal.

Keterbatasan dan kurangnya pengetahuan masyarakat menjadi kendala. 
Mengatasi hal tersebut agar masyarakat mampu mengolah bahan baku kelapa yang ada sangat melimpah menjadi bahan yang bernilai ekonomis tinggi Dinas Koperasi dan UMKM mendatangkan langsung pengusaha sekaligus praktisi pembuat gula semut dari nira kelapa yang berada di Yogyakarta.

Adalah Agus Wibowo bersama dengan Istirnya Dinas saat ini sudah mampu memproduksi gula semut di Yogyakarta dengan omzet satu bulannya 26 ton. Sedangkan harganya perkilo Rp 26 ribu. Harga yang fantastis.

Penjualannya tidak hanya didalam negeri bahkan sudah sampai keluar negeri, banyaknya pesanan membuat Agus melibatkan setidaknya 500 orang dalam produksinya mulai dari petani sampai pada saat pengolahan.

"Kita berharap dengan diadakannya pelatihan ini langsung kita datangkan pengusaha gula semut dari Yogyakarta dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat Inhil kususnya Tempuling untuk berbuat hal sama, karena kita mempunyai sumber daya alam yang sangat melimpah berupa kelapa di Inhil ini," kata Kepala Dinas UMKM Dr H Dianto Mampanini saat memberikan sambutan, Senin (14/11).

Pelatihan yang diadakan selama 3 hari itu diikuti 30 orang peserta dengan dihadiri langsung unsur Forkopimcam Tempuling. Dijelaskannya Dianto ada banyak pihak yang ingin belajar cara pembuatan gula semut dari Yogyakarta tersebut, namun hari ini agar ilmu yang didapatkan maksimal narasumber sekaligus pelaku langsung didatangkan ke Inhil.(kim)
Share:
Komentar

Berita Terkini