Pjs
Bupati Indragiri Hilir (Inhil) diwakili oleh Asisten Pemerintahan dan
Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Setda) Inhil, H Darussalam MM
membuka secara resmi Rapat Kerja Kesehatan (Rakerkes) Kabupaten Inhil
Tahun 2018 di Aula Hotel Indragiri Pratama (IP) Tembilahan, Senin (9/4)
pagi.
Acara
yang ditaja oleh Dinas Kesehatan (Diskes) Inhil ini mengangkat tema
“Aksi Bersama Mewujudkan Universal Health Coverage Melalui Percepatan
Eliminasi Tuberculosis (TBC), Penurunan Stunting, Peningkatan Mutu serta
Cakupan Imunisasi, dan Menuju Inhil Bebas Pasung.”
Pada
kesempatan itu turut hadir Kepala Diskes Provinsi Riau Dra Hj Mimi
Yuliani Nazir Apt MM, Kepala Diskes Inhil H Zainal Arifin SKM MKes,
Sekretaris Diskes Inhil H Ridwan Ahim, Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ)
Tampan Pekanbaru Haznelli Juita, Direktur RSUD Puri Husada Tembilahan,
Direktur RSUD Tengku Sulung Pulau Kijang, Direktur RSUD Raja Musa Sei
Guntung, sejumlah pejabat eselon di lingkungan Pemkab Inhil, sejumlah
persatuan kelompok kesehatan, Kepala UPT Puskesmas se-Inhil, narasumber
dari Kementerian Kesehatan RI, tamu undangan, dan para peserta Rakerkes.
Kepala
Diskes Inhil dalam sambutannya menjelaskan mengenai pencapaian Diskes
Inhil tahun 2017 terkait beberapa program yang menjadi isu strategi
Nasional. “Capaian Program TBC adalah 655 kasus TBC atau 65% dari 1070
target di Inhil. Program Gizi capaian penemuan kasus stunting/ anak
sangat pendek pada usia 0-59 bulan sebanyak 855 kasus dari 6000 sampel
balita yang diperiksa. Program Imunisasi capaian imunisasi dasar lengkap
di Inhil pada tahun 2017 adalah 66,2% dari target 95%, sedangkan deaa
UCI pada rahun 2017 adalah 77 desa (32,6%) dari target 80%, namun
capaian ini sudah berangsur meningkat dari tahun sebelumnya. Program
Jiwa, berdasarkan data ODGJ tahun 2014 sebanyak 312 jiwa, tahun 2015
sebanyak 460 jiwa, tahun 2016 sebanyak 674 jiwa, tahun 2017 sebanyak 791
jiwa, dan tahun 2018 sebanyak 847 jiwa, pada tahun 2018 ada 19 jiwa
yang dirujuk dan 21 jiwa yang dijemput. Data pasung tahun 2014 sebanyak
168 jiwa, tahun 2015 sebanyak 119 jiwa, tahun 2016 sebanyak 11 jiwa,
tahun 2017 sebanyak 33 jiwa, dan tahun 2018 hanya tinggak 3 jiwa,”
paparnya.
Untuk
mencari solusi permasalahn tersebut, lanjut Zainal, maka pada Rakerkes
kabupaten kali ini juga melibatkan secara aktif peran dari lintas sektor
dalam upaya bersama mengatasi permasalahan kesehatan dengan pendekatan
yang lebih komprehensif dan terpadu.
Sementara
itu, Kepala Diskes Provinsi Riau saat diwawancarai mengatakan bahwa
Rakerkes ini merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi semua insan
kesehatan yang ada di Inhil. “Karena di sini kita akan mendapatkan suatu
informasi mengenai program-program terkait kesehatan. Ini harus
diinformasikan supaya teman-teman yang ada di puskesmas dan sarana
pelayanan kesehatan lainnya bisa mengetahui apa yang harus bisa
dilakukan teman-teman di lapangan. Di sini saya juga menginformasikan
bahwa di bulan Agustus nanti ada kegiatan imunisasi rubella yang perlu
sama-sama kita sukseskan karena ini imunisasi untuk pencegahan penyakit
campak dan rubella,” terangnya.
Terkait
isu kesehatan, ia menyebutkan untuk saat ini ada 1000 kabupaten/ kota
yang diinterpensi. “Setiap tahun akan berubah interpensinya. Mengenai
eliminasi TBC, Indonesia nomor 2 setelah India, jadi di provinsi dan
kabupaten juga harus melakukan penurunan angka TBC. Karena secara
cakupan target tinggi, tapi secara sukses pengobatannya masih rendah
sehingga perlu dilakukan inovasi oleh tenaga kesehatan bagaimana
kesuksesan pengobatan TBC bisa lebih tinggi sehingga kita dapat
tereliminasi dari TBC,” harapnya.adv