BANDAR LAMPUNG - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Lampung memanggil dua korban kecelakaan kerja di PT Autum Agro Industri, yakni Ahmad Mulyana yang mengalami patah tangan dan Itok Julian putus tangan sebelah kiri, pada insiden yang terjadi beberapa waktu lalu. Dan pada tahun 2022 silam, Pemanggilan ini dilakukan untuk menggali kronologi kejadian dan mendalami dugaan pelanggaran serius terhadap standar keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Jumat ( 05/12/2025).
Kabidwas Disnaker Provinsi Lampung, Heru Elthano, membenarkan bahwa pihaknya telah memanggil korban serta manajemen perusahaan.
“Pihak perusahaan sudah kami panggil Jumat kemarin. Saat ini tim sedang melakukan pengumpulan data dan klarifikasi,” ujar Heru.
Ia menambahkan bahwa kepastian sanksi baru dapat disampaikan setelah seluruh pemeriksaan selesai.
Sementara itu, Ormas Garuda (Gempita Rakyat Untuk Indonesia) angkat suara dan mendesak pemerintah provinsi untuk bertindak tegas terhadap perusahaan yang abai terhadap keselamatan pekerja.
Ketua Umum Ormas Garuda, Ali Mukthamar SH, CPLO, CTA, menegaskan bahwa kecelakaan kerja yang berulang di Lampung harus menjadi alarm keras bagi pemerintah.
“Negara tidak boleh kalah oleh perusahaan yang mengabaikan keselamatan buruh. Jika PT Autum Agro Industri terbukti lalai, maka harus diberikan sanksi maksimal. Jangan ada lagi pembiaran,” tegasnya.
Ormas Garuda juga menyatakan siap turun langsung dan mengawal proses hukum apabila ditemukan unsur kelalaian perusahaan dalam menyediakan APD dan pengawasan K3.
“Keselamatan pekerja adalah harga mati. Kami tidak segan turun apabila ada indikasi pembungkaman atau pengaburan fakta,” tambah Ali.
Kasus ini kini masih dalam proses pemeriksaan Disnaker Provinsi Lampung, dan publik menantikan langkah tegas pemerintah dalam menertibkan perusahaan yang tidak patuh terhadap standar keselamatan kerja.***
