-->

Masyarakat Tak Berani ke Kebun, Ada Harimau di Pulau Burung 

Publish: Redaksi ----


PULAU BURUNG - Keberadaan Harimau Sumatera kembali meneror masyarakat yang ada di Kabupaten Indragiri Hilir tepatnya di Desa Teluk Nibung Kecamatan Pulau Burung. Masyarakat yang sudah melihat langsung harimau sumatera menyeberang jalan didesa semakin takut dan resah dalam beraktivitas. 

"Kami harap ada tindak lanjut dari pemerintah dan aparat terkait dengan keberadaan harimau sumatera yang sudah meresahkan ini, kami takut selain ternak kami yang jadi korban, tentu tidak menutup kemungkinan akan ada warga yang jadi korban, " kata Kepala Desa Teluk Nibung Sucipto saat dihubungi Indragiri Pos, Rabu (26/9).

Jangan sampai ada korban barulah nanti kata Sucipto semua pihak memberikan perhatian." Kami tidak ingin terjadi seperti di Pelangiran, terjadi korban dari masyarakat desa, " ungkapnya. 

Beberapa minggu terakhir ini di Desa Teluk Nibung, warga desa kerap dihebohkan dengan ternak warga seperti sapi dan kambing hilang, kemudian ditemukan dihutan dengan sisa atau bangkai. Hilangnya ternak warga ini diperkuat dengan ditemukannya jejak harimau di sekitaran lokasi. 

"Sampai saat ini sudah ada 5 ekor sapi yang hilang dan 2 ekor kambing," jelas Sucipto. Diterangkan Sucipto pada tanggal 19 September kemarin ada pihak dari Balai Besar Konversi Sumber Daya Alam Riau yang datang ke lokasi, namun saat ini petugas sudah pulang. 

"Dan semalam (tanggal 25/9/2018, red) masyarakat menyaksikan langsung hewan buas itu melintas dijalan umum yang membuat saat ini warga merasa resah dan ketakutan. Apalagi mayoritas penduduk disini adalah petani tentu saja mereka resah jika diareal kebun mereka terdapat hewan buas berkeliaran, " paparnya. 

Sementara itu pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Riau saat dikonfirmasi melalui call centre di nomor 0813-7474-2981 petugas mengatakan, bahwa saat ini keberadaan harimau sumatera di Desa Teluk Nibung Kecamatan Pulau Burung masih dilakukan observasi. 

Dijelaskan, keberadaan harimau sumatera dicari tahu sebab kemunculannya, apakah karena berburu mangsa dan keasyikan hingga sampai ke areal perkebunan masyarakat. Karena pada umumnya harimau sumatera yang berpapasan denga manusia mereka akan menghindar. 

"Kemudian dari perilaku hewan nya juga dipelajari apakah masih normal atau ada kejanggalan, misalkan dengan santai dan seringnya masuk ke areal pemukiman dan tidak merasa takut, itu berarti ada kejanggalan. Untuk saat ini kami masih dalam tahap observasi, tidak bisa kami ketika ada laporan langsung kami tangkap begitu saja, " jelas petugas BBKSDA tersebut. (ard) 


Share:
Komentar

Berita Terkini