-->

Tangis Sendu Seorang Ibu, Bidan Cantik di Riau Nekat Gantung Diri

Publish: Redaksi ----


ROKAN HULU - Seorang Bidan ditemukan meninggal dengan posisi menggantung di pintu kamar menggunakan kain selendang panjang, Minggu Sore (23/9/2018) di Rumah Kontrakan (Petak) dusun Tanah datar, Kelurahan Ujungbatu, Rokan hulu.

Menurut keterangan dari Apridanis (43) Ibu dari Fitri Susanti (23) salah satu Korban yang gantung diri. Pada saat kejadian itu Apridanis beserta suaminya Muhammad Nasir, sedang berjualan Sarapan pagi dan minuman di Pasar Pagi Ujung batu yang lokasinya tak jauh dari Rumahnya.

Muhammad Nasir pada sekira pukul 17:20 WIB, hendak pulang ke Rumah dari pasar pagi, melihat situasi Rumah dan sekalian mandi, namun saat tiba di rumah, pintu dalam keadaan terkunci dari dalam, lalu Nasir mengintip dari sela sela lobang angin pintu nampak ada Kain warna telur asin, terikat di kusen pintu kamar.

Lantas Nasir berusaha membuka pintu dengan merogohkan tangannya kedalam untuk membuka kunci pintu, setelah pintu berhasil dibuka, Nasir langsung terkejut, melihat Fitri Susanti anak pertamanya dari 4 bersaudara, sedang tergantung di pintu sudah tak bernyawa lagi.

Fitri Susanti yang biasa dipanggil Ipit bekerja baru sekitar 6 bulan di Klinik Mitra Husada KM 4 Ujungbatu, sebagai bidan dan baru lulus 1 tahun lebih dari Akbid di Medan.

Ketika wartawan Riauone menanyakan kepada ibu kandungnya, sebelumnya apakah ada masalah dengan keluarga (Orang tua atau Adiknya), dijawab Apridanis "Tidak ada masalah, kami baik baik saja, Fitri tak ada konflik dengan keluarga apalagi masalah uang diakan sudah bekerja sendiri".

"Fitri anaknya pendiam tidak pernah mengungkapkan ada masalah kepada kami, dia orangnya tertutup" Jelas Ibunya yang masih berkabung dan tak henti hentinya mengeluarkan air mata.

Menurut informasi, Fitri setelah pulang kerja sekira pukul 16:00 WIB masih terlihat sedang menelpon melalui Handphone nya.
Ketika wartawan Riauone menanyakan siapa yang dihubunginya terakhir. Nasir Orang tua dari Wegi (Pacar Fitri) mengakui bahwa Fitri pada saat itu ada nelpon saya dan mengatakan agar Wegi mengajukan Lamaran kerja.

Ketika Wartawan Riauone menanyakan kepada Orang Tua Wegi, apa saja yang dikatakan Fitri melalui telepon. dijawab Nasri "Saya ga tau," sambil berjalan keluar.

Wegi dan Orang Tuanya Dari Desa Lubuk Bendahara, datang ke Rumah Duka sekira pukul 19:00 WIB, Membacakan Surat Yasi disamping Jenazah Fitri, nampak sedih dan menangis, merasa kehilangan sang kekasihnya.

Ketua RT.05 RW.13 Kelurahan Ujung batu Syafrudin mengatakan bahwa Almarhum Fitri anaknya baik dan pendiam, dia bergaul dengan kawan kawannya baik baik saja, jadi tak punya masalah dengan temanya.
Pihak Kepolisian Polsek Ujung batu telah melakukan Otopsi terhadap korban ke Puskesmas dan hasilnya memang murni bunuh diri, dengan tanda tanda yang ada dari hasil otopsi.

Kapolsek Ujung batu Kompol Arvin Hariyadi SIK mengatakan dari pihak Keluarga korban menerima kejadian ini dengan menanda Tangani surat Perjanjian dengan pernyataan tidak akan menuntut kepada siapapun, menerima dengan Ikhlas. (riauone) 
Share:
Komentar

Berita Terkini