-->

Raja Sabut Dari Lampung Datang ke Inhil Guna Beri Pelatihan

Publish: Redaksi ----

BATANGTUAKA - Raja sabut sengaja didatangkan dari Lampung untuk memberikan pelatihan terhadap masyarakat yang ada di Kecamatan Batang Tuaka cara mengolah sabut kelapa menjadi produk yang bernilai dan berdaya guna.

Pelatihn ini di taja Kodim 0314 Inhil yang diadakan di markas Koramil Pendopo Koramil 12/Batang Tuaka, selasa 14 Januari 2020.

Setelah dibuka secara resmi sosialisasi pengolahan sabut Kelapa oleh Dandim 0314/Inhil Letkol Inf Imir Faishal melalui Kasdim 0314/Inhil Mayor Inf Untung Kusmanto, acara sosialisasi dilanjutkan dengan sesi praktek.

Raja Sepet mengatakan sabut Kelapa banyak sekali manfaatnya jika kita mau mengolahnya, seperti berguna untuk media tanam, sapu, karung, tali tambang, bahkan berguna untuk menahan abrasi laut atau untuk erosi tanah. 

"Salah satunya serabut panjang dari sabut bisa di olah menjadi sapu dan tali tambang. Sedangkan serabut pendeknya bisa di modifikasi menjadi pot dan diolah menjadi bahan untuk membuat kasur," beber Raja Sepet.

Ia sangat bersemangat sekali dalam menyampaikan materi dan mempraktikannya, karena serabut kelapa akan menjadi primadona di dunia, dikarenakan di Mancanegara Eropa tidak memiliki bahan serabut Kelapa seperti yang di miliki Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).

"Kita bisa menjajah negara lain dari sabut Kelapa ini. Ayo kita kembangkan dan tingkatkan perekonomian kita dengan menggali potensi bahan yang berlimpah dari daerah kita, bergerak jangan malas dan harus tetap berjuang demi kemajuan ekonomi daerah kita," katanya bersemangat.

Tampak Ia mempraktekkan cara mengolah sabut kelapa tersebut dengan menggunakan mesin. Diketahui satu mesin bisa meraup lima tenaga kerja. Ia juga bercita-cita dapat membudidayakan pohon Vanili dengan media tanam dari sabut di Wilayah Kabupaten Inhil ini.

"saya harap dinas terkait turut mendorong masyarakat agar mau bergerak menjadi indonesia makmur," ujarnya sambil mempraktekan cara mengolah sabut Kelapa.
Share:
Komentar

Berita Terkini