INDRAGIRIPOS.COM - Diduga melakukan perbuatan asusila dengan seorang janda El (33), Seorang oknum kepala dusun (Kadus) di Desa Mayang Pongkai, Kecamatan Kampar Kiri Tengah, Kabupaten Kampar, yakni BH ( 35) Digerebek warga sebulan lalu, Tetapi sampai sekarang masih menjabat sebagai Kadus Padahal Masyarakat meminta agar Oknum kadus tersebut di pecat karna tidak ingin dipimpin seorang yang sudah melakukan perbuatan tidak terpuji tetapi Kepala Desa masih mempertahankan oknum kepala dusun tersebut
Menurut Informasi dari Seorang warga Mayang yang tidak mau namanya dipublikasikan mengatakan kejadian itu sekitar sebulan yang lalu tepatnya Hari jumat malam
"Ditangkap oleh pemuda dan warga, Di Dusun kuala lumpur di rumah wanita itu sekitar jam 12 malam. Pada waktu itu oknum Kadus itu lari dan Tingalkan perempuannya disitu dengan memakai sarung, juga sepeda motor merk Rx-king diduga milik oknum Kadus . Kemudian kami amankan sepeda motor dan dibawa ke rumah Rt setempat.
Setelah itu keesokan harinya masyarakat mendatangi mereka dengan barang bukti malam itu, dan kedua nya mengakui perbuatannya, Kemudian keduanya dinikahkan Oleh BPD dan pemerintahan Desa,Itu suatu bukti dia berbuat" Terangnya
Kemudian dengan perbuatan seorang oknum Kadus yang telah mencoreng nama baik Kampung, Masyarakat dan BPD Desa Mayang Pongkai meminta kepada Kepala Desa untuk memecatnya
" Tetapi Kepala Desa masih mempertahankannya dan mengatakan tidak ada aturan untuk memberhentikan Kepala Dusun gara-gara melakukan asusila, Padahal oknum Kadus itu sudah berbuat kesalahan yang sangat fatal. Setelah itu masyarakat dusun Sei Win membuat mosi tidak percaya kepada Kades dengan tembusan ke Camat dan BPD, 2 hari setelah itu Kades membalas surat itu bahwasanya oknum Kadus yang berbuat asusila itu sudah ditegur tapi sampai sekarang oknum itu masih menjabat Kadus Sei Win . Kami minta Oknum Kadus itu dipecat karna sudah bikin malu kampung" ucapnya Jumat 17/04/2020
Sementara itu saat awak media coba menghubungi Kepala Desa Mayang Pongkai Muhammad Yandri terkait tindak lanjut masalah dugaan asusila yang di buat oleh seorang oknum perangkat Desanya, Namun Kades tidak mengangkat nomor telepon dan tidak membalas pesan watsapp sampai berita dikirim ke meja redaksi. (menaratoday)