PEKANBARU – COVID-19 merupakan penyakit pandemi yang telah melanda dunia saat ini. Ditengah maraknya penyebaran virus, Universitas Riau telah mewadahi mahasiswa untuk berpartisipasi dalam mencegah penyebaran COVID-19 dengan membentuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) berbasis relawan sebagai pengganti KKN pada umumnya.
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata berbasis relawan COVID-19 dinaungi oleh Fakultas Kedokteran Universitas Riau serta Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM) Universitas Riau.
Fakultas Kedokteran Universitas Riau sebagai pengampu dalam kegiatan ini merasa memiliki tanggung jawab untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 dengan meluncurkan mahasiswanya sebagai tim relawan COVID-19 ini.
Terena’19 (Tim Relawan Corona’19) merupakan salah satu Tim Relawan dari mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau yang beranggotakan Anggi Eka Forenda, Yulia Supriadi, dan Dwi Setia Branzfy.
Tim ini dibimbing oleh satu orang dosen dari Fakultas Kedokteran Universitas Riau yaitu dr. Suyanto, MpH, PhD, dan dosen pembimbing lapangan (DPL) yaitu Dr. rer. nat. Radith Mahatma, M. Si dari LPPM. Terena’19 telah melakukan berbagai macam kegiatan relawan.
Yakni membentuk virtual community untuk melakukan edukasi, membuat poster dan blog edukasi terkait COVID-19, serta menjaga posko relawan COVID-19.
“kami telah membentuk virtual community dengan sasaran mahasiswa non kesehatan dengan tujuan agar mereka dapat ikut serta dalam menyebarkan berita terkait COVID-19 ini kepada keluarga, teman dekat, bahkan masyarakat luas.
Selain itu, kami juga telah membuat beberapa poster edukasi mengenai cara penularan dan orang dengan resiko tinggi terinfeksi COVID-19 dan membuat blog agar dapat diakses oleh orang banyak,” ucap Anggi sebagai salah satu anggota dari Terena’19.
Selain itu, Tim ini juga melakukan kegiatan yakni menjaga posko relawan di Fakultas Kedokteran Universitas Riau. Di posko ini menerima dan menyalurkan donasi Alat Pelindung Diri untuk membantu dalam mendistribusikan kepada rumah sakit atau fasilitas kesehatan lain yang membutuhkan untuk menangani COVID-19.
“dengan adanya kegiatan relawan ini, kami dapat turut andil dalam menghentikan penyebaran COVID-19, terlebih lagi sebagai mahasiswa kedokteran tentunya kami ingin berperan besar dan memberikan ilmu yang kami dapat kepada masyarakat luas agar dapat memutus rantai penyebaran Covid-19 dan membantu masyarakat dalam memilih berita yang benar, karena banyak berita bohong terkait virus ini dan membuat masyarakat bingung,” tambah Dwi.
Yulia Supriadi juga menyebutkan edukasi ini juga disebarkan melalui media sosial berupa poster dan video yang diunggah di youtube. Saksikan video Etika Batuk dan Bersin di https://youtu.be/nQjWcch2L8o