-->

Malang Nasib Penjaga Sekolah 25 Tahun Mengabdi Kini Terlantar Setelah Diberhentikan

Publish: Indragiri pos ----
Lampung Utara ,- Sungguh malang nasib Edi Prayetno (68) tahun seorang penjaga sekolah di SD Negeri Sinar Harapan Kecamatan Sungkai Barat, Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung, Minggu 26 Juni 2022.

Pria kelahiran Medan, 26 Juli 1954, sehari hari bekerja sebagai penjaga sekolah di SD Negeri Sinar Harapan Sejak 1997 - 2022, dengan upah yang ia terima Rp.350.000,- /bulan dibayar rapel setiap tiga bulan sekali, uang tersebut digunakan Edi Prayetno untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Saat ini Edi Prayetno harus rela kehilangan pekerjaannya karena diberhentikan oleh Kepala sekolah SD Negeri Sinar Harapan, dengan alasan usia yang sudah cukup tua dan kesehatan yang sudah tidak mendukung.

Edi Prayetno kini hidup sebatang kara, ditinggal istri dan anaknya, saat ini dia tinggal di gudang milik salah seorang warga, lebih mirisnya sejak diberhentikan sebagai panjaga sekolah Edi sudah tidak ada penghasilan lagi untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari.

Bahkan untuk makan dan minum Edi Prayetno harus mengharap belas kasihan dari orang lain.

Saat ini Edi Prayetno tinggal digudang  milik warga yang mana tempat tersebut menurut kami tidak layak huni untuk orang yang sudah tua renta seperti Edi.

Hanya beralaskan karpet tipis untuk tidur dengan dinding papan yang sudah rapuh bila hujan turun membuat tubuh tua Edi kedinginan, meski demikian Edi Prayetno tetap berusaha untuk bertahan hidup dibawah himpitan ekonomi yang semakin sulit.

Saat ditemui oleh wak media, Edi Prayetno siang itu sedang melaksanakan solat dzuhur, selesai solat terdengar suara Edi Prayetno sedang berdoa sambil menangis sejadinya, ia mohon kepada Allah Swt, untuk diampuni segala dosa dan kesalahannya dan ia juga memohon agar dilepaskan dari segala kesulitan yang sedang menimpanya saat ini, sambil meratap sedih.

Selesai berdoa barulah Edi Prayetno bisa diajak komunikasi, dengan menggunakan jaket yang tebal, wajah tampak sedih, tubuh yang lemas dikarena sedang sakit, perlahan Edi menceritakan kisah hidupnya yang pilu karena ditinggal oleh anak dan istrinya dan berhenti  bekerja sebagai penjaga sekolah.

Sebelum lebaran Idul Fitri 1943 H, sekitar bulan April 2022 dia sudah tinggal digudang tersebut, karena tidak ada pekerjaan lagi dan tempat tinggal," terangnya

Sebelumnya Edi bekerja dan tinggal dirumah dinas guru sebagai penjaga sekolah di SD Negeri Sinar Harapan tapi sekarang ia sudah tidak bekerja lagi karena diberentikan kepala sekolah.

Waktu itu saya dipanggil oleh Kepala sekolah dan ketua komite SD Negeri Sinar Harapan klo tidak salah sekitar bulan Febuari 2022 ingatnya, mereka memberi tahu bahwa mulai saat itu dia diberentikan sebagai penjaga sekolah karena usia sudah tua 68 tahun, tidak mendukung lagi untuk bekerja lagi pula ia sering sakit-sakitan," terang Edi.

Atas pemberitahuan itu saya bingung harus kemana dan tinggal dimana, makan, minum serta tempat tidur pun saya tidak tau harus bagaimana," keluhnya.

Tapi dengan sangat terpaksa saya harus meninggalkan SD Negeri Sinar Harapan tempat saya mengabdi selama kurang lebih 25 tahun walau dengan berat hati," ujar Edi sambil meneteskan air mata sedih.

Ketika ditanya apakah waktu diberentikan sebagai penjaga sekolah SD Negeri Sinar Harapan oleh kepala sekolah, Ia menerima Surat keputusan (SK) pemberhentian atau surat lainnya ? Dengan sedikit bingung Edi menjawab tidak ada yang saya ingat disuruh berenti gitu aja," terangnya.

Sudah empat bulan Edi Prayetno (68) hidup sebatang kara, tinggal di gudang warga dengan kondisi sakit-sakitan menurut informasi dari Edi Prayetno Ia sudah empat tahun sakit diabet dan vertigo.

Saat di konfirmasi kepada Waljiah Kepala sekolah SD Negeri Sinar Harapan, Kecamatan Sungkai Barat, Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung, mengenai Edi Prayetno (68) tahun yang sudah 25 tahun bekerja sebagai penjaga sekolah di SD Sinar Harapan tapi diberhentikan begitu saja.

Menurut Waljiah benar Edi Prayetno pernah bekerja sebagai penjaga sekolah di SD Sinar Harapan, namun karena usia sudah cukup tua 68 tahun makanya, Edi Prayetno diberentikan dan diganti oleh anak pak M rais Ketua Komite SD Negeri Sinar Harapan," terangnya.

Waktu ditanya apakah kondisi Edi sehat lahir batin waktu itu, Waljiah menerangkan kondisi Edi sehat namun karena sudah tua sering sakit-sakitan, saat ini Edi Prayetno saya bawa kerumah untuk tinggal dirumah," terangnya.

Miris sekali nasib Edi Prayetno di hari tuanya dia harus kehilangan mata pencaharian, hidup sebatang kara dengan kodisi serba kesulitan dan harus tinggal ditempat yang tidak layak huni untuk orang yang sudah tua renta sepertinya.


IBL
Share:
Komentar

Berita Terkini