TEMBILAHAN - Gelombang penipuan kembali menerjang Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), kali ini menyasar rumah-rumah ibadah. Sekretaris Daerah (Sekda) Inhil, H. Tantawi Jauhari, dengan tegas mengimbau seluruh pengurus masjid untuk meningkatkan kewaspadaan ekstra. Peringatan ini muncul setelah adanya laporan oknum yang mengaku sebagai staf Sekda, menjanjikan 'bantuan kilat' proposal dengan iming-iming transfer dana via WhatsApp.
"Saya mengimbau kepada seluruh pengurus masjid untuk berhati-hati terhadap pihak yang mengaku sebagai staf Sekda dan menawarkan bantuan pengurusan proposal dengan meminta transfer dana," ujar Sekda Tantawi dengan nada serius.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Diskominfopers) Inhil, Dhoan Dwi Anggara, menambahkan bahwa pemerintah daerah tidak pernah menugaskan staf untuk 'jemput bola' proposal bantuan dengan meminta transfer dana. "Tidak ada staf Sekda maupun pejabat di lingkungan Pemkab Inhil yang ditugaskan untuk mengurus proposal bantuan dengan meminta transfer dana. Kami mengingatkan masyarakat, khususnya pengurus masjid, agar selalu waspada," tegas Dhoan.
Dhoan menjelaskan, pengajuan proposal bantuan harus melalui jalur resmi, mulai dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan, hingga ke kabupaten melalui Diskominfopers. "Verifikasi informasi harus dilakukan secara berjenjang. Jangan menanggapi atau mengirimkan uang kepada pihak yang mengaku pejabat tanpa konfirmasi resmi," imbuhnya.
Pemerintah Kabupaten Inhil menegaskan bahwa seluruh proses bantuan dan hibah daerah dilakukan secara transparan dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan tidak mudah tergiur dengan janji-janji manis dari oknum yang tidak bertanggung jawab. ***