-->

Pacu Jalur, Festival Pariwisata Terpopuler Asal Riau

Publish: Redaksi ----

RIAU - Pacu Jalur, Festival asal Riau ini berhasil jadi juara Festival Pariwisata Terpopuler Anugerah Pesona Indonesia (API) II 2017.

Penganugerahan ini jadi kebanggaan masyarakat Kuansing khususnya dan masyarakat Riau pada umumnya.
Pacu Jalur, menurut Wikipedia, merupakan sebuah perlombaan mendayung di sungai dengan menggunakan sebuah perahu panjang yang terbuat dari kayu pohon.

Panjang perahu ini bisa mencapai 25 hingga 40 meter dan lebar bagian tengah kir-kira 1,3 m s/d 1,5 m, dalam bahasa penduduk setempat, kata Jalur berarti Perahu.

Pacu Jalur biasa dilakukan di Sungai Batang Kuantan. Hal ini tak lepas dari catatan panjang sejarah, Sungai Batang Kuantan yang terletak antara Kecamatan Hulu Kuantan di bagian hulu dan Kecamatan Cerenti di hilir, telah digunakan sebagai jalur pelayaran jalur sejak awal abad ke-17.


Di sungai ini pulalah perlombaan Pacu Jalur pertama kali dilakukan. Arena lomba sendiri bentuknya mengikuti aliran Sungai batang Kuantan, dengan panjang lintasan sekitar 1 km yang ditandai dengan enam tiang pancang.

Festival Pacu Jalur yang dalam riau24.com telah berusia ratusan tahun (lebih se-abad) dari Kabupaten Kuantan Singingi. Berhasil dinobatkan sebagai Festival Pariwisata Terpopuler di Indonesia di API II 2017 ini, berdasar voting sms terbanyak pilihan masyarakat Indonesia sejak beberapa bulan sebelumnya.

Kemeriahan Festival Pacu Jalur tahun ini saja cukup menyedot wisatawan untuk datang dan penasaran. Festival yang berlangsung pada 23-26 Agustus 2017 lalu, di Tepian Narosa Teluk Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau memang amatlah menarik perhatian.


Acara tersebut menurut Pesona Indonesia, berupa lomba mendayung di sungai menggunakan perahu kayu bulat tanpa sambungan yang demikian panjang dengan jumlah pendayung (anak pacu) mencapai 60 setiap perahunya.

Dalam setiap perahu kayu ini, ada anggota tim disebut ‘anak pacu’ dengan beberapa tugas masing-masing dan sebutannya, seperti ‘tukang kayu’, ‘tukang concang’ yang menjadi komandan atau pemberi aba-aba, dan ‘tukang pinggang’ yang menjadi juru mudi, dan masih banyak lagi.

Seru sekali!
Festival Pacu Jalur akan dimulai dengan bunyi menggelegar sebuah meriam dari bibir sungai sebagai tanda dimulainya lomba. Amat terasa kekuatan sekaligus keunikan budaya Indonesia yang membanggakan.
Anda penasaran? Bersiaplah di setiap bulan Agustus, karena festival ini awalnya diadakan demi memperingati hari kelahiran Ratu Belanda Wihelmina di bulan tersebut."

http://tz.ucweb.com/12_3nYKr
Share:
Komentar

Berita Terkini