Indragiripos.com - Unit IV subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel berhasil menembak mati dua (2) pelaku perampokan Toko emas Cahaya Murni di Sungai Lilin kabupaten Musi Banyuasin, 1 orang berhasil di lumpuhkan dengan timah panas.
Dua tersangka yang tewas Pendi (49) merupakan warga kecamatan Gandus Palembang sedangkan Ali (50) warga Tanjung Raja kabupaten Ol dan Nasir (42) asal juga Tanjung Raja Ol di lumpuhkan dengan timah panas petugas di kedua kakinya.
Ketiga tersangka di tangkap unit IV subdit 3 Jatanras Polda Sumsel di sekitar jalan Indralaya Ol (27/03) namun karena melawan menggunakan senjata api polisi tidak mau ambil resiko dan bertindak tegas akibatnya Pendi dan Ali tewas dan Nasir di lumpuhkan.
Perampokan Toko mas Cahaya Murni di kecamatan Sungai Lilin kabupaten Muba di lakukan delapan (8) menggunakan empat (4) senjata api dan parang kamis, (27/03) sekitar jam 12.15 Wib.
Delapan (8) pelaku mobil dan motor. Empat (4) orang turun langsung merampok masuk toko mas dengan mengancam dan menodong istri dan anak pemiliknya menggunakan pistol sedangkan empat pelaku lain menunggu di atas mobil dan motor.
Jajaran kepolisian berhasil meringkus tiga dari delapan pelaku perampokan toko emas Cahaya Murni di Sungai Lilin, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Dua dari tiga pelaku yang ditangkap tewas diterjang peluru aparat kepolisian karena mencoba melarikan diri. Sementara seorang di antaranya mengalami luka tembak dikaki dan saat ini sudah diamankan.
Pelaku tewas diketahui Ml (48) asal Tanjung Raja, Ogan Ilir, dan Pn (40) warga Gandus, Palembang.
Sementara pelaku bernama MN (44) mengalami luka tembak di kaki akibat berusaha melarikan diri.
Ketiga pelaku, dilansir dari merdeka.com ditangkap saat berada di Indralaya, Ogan Ilir, Jumat (27/3) dinihari. Saat itu mereka tengah melakukan perjalanan menuju Prabumulih menggunakan mobil.
Tim gabungan dari Polda Sumsel dan Polres Musi Banyuasin melakukan penghadangan. Pelaku Ml dan Pn mengacungkan pisau dan tiba-tiba melepaskan tembakan ke arah petugas hingga terjadilah baku tembak.
Polisi bergerak cepat melumpuhkan para pelaku. Dua pelaku terkena tembakan di kaki dan dada. Sementara pelaku Nasir tancap gas untuk melarikan diri.
Petugas sontak lagi-lagi melumpuhkan pelaku. Mereka pun dibawa ke RS Bhayangkara Palembang untuk perawatan. Dalam perawatan, Ali dan Pendi dinyatakan tewas.
Direktur Reskrimum Polda Sumsel Kombes Pol Hisar Siallagan mengungkapkan, penangkapan itu diamankan barang bukti satu unit mobil, sepucuk pistol rakitan beserta amunisi, pisau, sebow, masker, dan beberapa perhiasan emas hasil rampokan. Tim masih berada di lapangan untuk mengejar lima pelaku lain.
"Tiga pelaku kami lumpuhkan, dua tewas. Kami masih buru lima pelaku lain yang masih buron," ungkap Hisar, Sabtu (28/3).
Perampokan tersebut dialami korban Hermiati (50) saat berada di toko emasnya, Kamis (26/3/2020) siang. Empat dari delapan pelaku masuk ke toko dan mengacungkan pistol rakitan.
Pelaku membawa kabur 6,5 kilogram emas dan uang Rp 60 juta. Mereka kabur menggunakan empat sepeda motor. "Empat pelaku beraksi di dalam, empat lainnya menunggu di luar mengamankan situasi. Otak perampokan itu termasuk yang tewas saat ditangkap kemarin malam," tegasnya.
MN mengaku, tugasnya hanya menyetir sopir mobil. Sementara yang lain bagian eksekusi toko tersebut.
“Kami delapan orang. Kalau tugasnya masing-masing saya kurang tau, karena posisi saya hanya menunggu di mobil saja. Termasuk teman saya yang sudah tewas ini," ujarnya.
Diketahui, Kamis (26/3/2020) lalu rampok bersenpi beraksi di siang bolong di Sungai Lilin Muba. Tanpa ada letusan senjata, para pelaku yang telah mengamati sambil duduk di warung sekitar lokasi berhasil mengambil emas sebanyak 6,5 kilogram. (sidaknews)