-->

Terdampak Corona, Tukang Becak Tembilahan: Untuk Makan Saja Susah

Publish: Redaksi ----

INHIL - Tukang becak di Tembilahan sangat merasakan dampak kesusahan dari segi ekonomi akibat terdampak virus corona Covid-19. Mereka bekerja sehari untuk makan sehari memenuhi kebutuhan keluarga. 

Adanya larangan dari pemerintah untuk tidak keluar rumah dan bepergian memengaruhi omzet para tukang becak. Jika hari normal tukang becak bisa mendapatkan Rp50 ribu dalam sehari maka di saat pandemi untuk mendapat Rp10 ribu pon susah.

"Biasa sehari dapatlah Rp40 hingga Rp50 ribu, sekarang cari Rp10 ribu saja susah. Ini aja dari tadi nunggu penumpang gak dapat-dapat", cetus Pulen salah seorang tukang becak di Tembilahan.

Dia merasa bingung saat ini bagaimana dengan memenuhi kebutuhan keluarga. Penghasilan yang turun drastis bisa dikatakan untuk makan sehari-hari saja susah. 

Meski keadaan tengah sulit seperti ini, ia mengaku masih tetap bersyukur. Sebagai tulang punggung keluarga, dikatakannya ketika anak dan istri bisa makan saja sudah sangat senang hatinya.

"Ya kita mau gimana lagi, intinya di syukuri saja. Karena bukan hanya saya, semua tukang becak pun merasakan hal yang sama," lanjutnya.

Ia juga mengaku senang, karena ditengah kondisi seperti ini, masih banyak relawan yang memberinan bantuan kepada tukang-tukang becak di Tembilahan.

"Kondisi seperti ini tapi ada saja yang kasi bantuan, kadang kasi makan siang dan lain-lainnya. Intinya bersyukur saja kita," ujar Pulen.

Dia berharap agar keadaan cepat normal kembali supaya tatanan kehidupan bisa berjalan sebagaimana mestinya. "Ini bagian cobaan dari Tuhan, ya mesti gimana lagi kita harus tetap sabar dan berdoa," ucap Pulen. 

Share:
Komentar

Berita Terkini