-->

Pasca Positif Covid-19, Warga Jalan Gunung Daek Tembilahan Adakan Lockdown Lokal

Publish: Redaksi ----

INHIL - Warga Jalan Gunung Daek adakan lockdown secara tersendiri dimana warga lain selain penduduk yang ada di lorong itu dilarang masuk. Didepan lorong dipasang spanduk lockdown dan dijaga warga setempat.

Menurut ketua RT setempat, Wahyu, pasca dipastikannya salah seorang warganya positif terjangkiti covid-19 didasarkan hasil pengujian real time PCR, hingga hari ini tidak diketahuinya ada tindakan tim gugus tugas untuk memastikan pemutusan rantai penularan, termasuk pemberian edukasi secara langsung kepada masyarakat dilingkungan setempat.

“Akses jalan ini bukan kita blokir. Tapi dibatasi. Yang boleh melintas hanya warga setempat, itupun dengan tujuan yang jelas. Untuk warga luar, kami sarankan untuk tidak melintasi ruas jalan gunung jati,” Sampaikan Wahyu yang saat itu hadir bersama ketua RW setempat, Afdilah ahad (19/4).

RT mengatakan, tidak mengetahui seperti apa aturan dari pemerintah, karena sampai hari ini tidak ada satupun petugas yang memberi edukasi secara langsung. Kalau hanya membaca melalui media informasi, semua orang setidaknya pernah membaca, tapi rielnya dilapangan seperti apa?, “ pertanyakannya.

Pasca adanya warga di Jalan Gunung Daek Tembilahan positif terjangkit Covid-19 warga menjadi resah dan bertanya-tanya tentang kemungkinan ada warga lain yang terjangkit.

"Kan tidak ada yang tahu secara pasti, makanya kami ikuti anjuran dari pemerintah dengan menjaga jarak physical distancing, akses jalan ke lorong tempat korban dibatasi," jelas Wahyu.

Wahyu pun mempertanyakan mengapa pemerintah masih menggunakan rapid tes sedangkan hasilnya tidak akurat. Bisa saja terjadi hasil negatif dan positif namun ketika di tes swab berbeda hasil.

"Kami tidak mau ambil resiko sebelum hasil dari swab tes keluarga korban keluar. Saat ini memang keluarga korban isolasi dirumah,  namun ada kabarnya bisa keluar diam-diam karena keterbatasan pengawasan,"ungkapnya.

Syukur kata Wahyu jika memang nantinya hasil pengujian swabnya memang negatif. Kalaulah ada yang positif, siapa yang mau disalahkan? Saling tuduhpun sudah tidak ada gunanya lagi, dan kerugian tentu kepada masyarakat juga yang berkemungkinan akan ikut terjangkiti.

Ditempat yang sama, Ketua RW setempat Afdilah memastikan korban tidak memiliki riwayat perjalan sebelum dipastikan terpapar covid-19. Rute perjalanan sehari-harinya menurut Afdilan hanya ke  surau setempat, pasar, dan rumah tempat tinggalnya.

“Ada informasi yang menyebut sebelumnya korban ada kontak dengan warga yang baru pulang dari Malaysia. Kalau itu, terjadinya dalam acara pesta pernikahan. Artinya kalau memang itu sebabnya, wah, saya tak mau berandai-andai,” ujarnya.

Dikomfirmasi melalui sambungan selular, juru bicara gugus tugas covid-19 Kab Inhil, Trio Beni Putra membenarkan bahwa tim gugus tugas sudah melakukan pengujian dengan rapid test terhadap seluruh keluarga korban, dan hasilnya negatif menurut rapid test.

Iyapun juga membenarkan bahwa pengujian rapid test bukan menunjukkan seseorang pasti atau tidaknya terjangkiti covid-19, tetapi rapid test dilakukan sebagai screening awal.
Disclaimer: pengungkapan gambaran umum lokasi korban positif covid-19 atas permintaan warga setempat.
detikriau.org
Share:
Komentar

Berita Terkini