INHIL - Arbain (40) tahun warga Kelurahan Pangkalan Tujuh Kecamatan Tempuling, terpaksa harus merelakan rumahnya hanyut dibawa longsor ke laut. Dengan mata yang berkaca-kaca ia menatap rumahnya perlahan masuk ke aliran sungai.
Longsor terjadi di Kelurahan Pangkalan Tujuh Kecamatan Tempuling terjadi pada Minggu (17/5/2020) sekitar Pukul 19:30 WIB.Peristiwa yang lebih tepatnya terjadi di Parit 01 RT 02/ RW 01 Kelurahan Pangkalan Tujuh tersebut mengakibatkan 3 unit rumah warga mengalami rusak berat.
Arbain kini hanya berusaha pasrah dan tabah atas cobaan yang menimpa dia dan keluarganya, padahal tinggal beberapa hari lagi hari raya Idul Fitri. Namun tempat tinggalnya amblas ke sungai.
"Saat itu saya sedang berada di dalam rumah kemudian mendengar suara tanah berbunyi dan langsung keluar rumah, berteriak minta tolong kepada Warga bahwa terjadi longsor," ungkap Arbain.
Berdasarkan data yang berhasil dirangkum dilapangan 3 unit rumah yang mengalami rusak berat tersebut ialah milik Arba'in (40), Basri (52) Juhani (53).
Sementara itu, Kapten Arh Sugiyono, Danramil 03/Tempuling menuturkan dugaan terjadi longsor karena adanya abrasi air laut yang mengikis pinggiran sungai.
Meski 3 rumah rusak berat namun tidak terdapat korban jiwa dalam kejadian ini.
saat terjadinya musibah tanah longsor air dalam keadaan sedang Pasang.
saat terjadinya musibah tanah longsor air dalam keadaan sedang Pasang.
Pemukiman rumah masyarakat yang mengalami musibah longsor berada disepanjang pinggir laut Parit 01 RT 02/RW 01 Kelurahan Pangkalan Tujuh, Kecamatan Tempuling.
