-->

Nasib Petani tak diperhatikan Hanya Cucuran Air Mata yang Terjadi

Publish: Redaksi ----

INHU - Ditengah pengaduan melalui Perwakilan Kelompok Tani, Yesron Sibarani mengaku kembali terjadi perusakan tanaman sawit milik warga yang dilakukan pihak PT. Citra Sumber Sejahtera ( CSS ). Ujar Yesron pada awak media Rabu,(16/9).

Kejadian ini menilai pemerintah tidak tegas dan lamban menyeselaikan konflik. Sehingga kehidupan para petani selalu terusik dari perusahaan yang di buktikan tanaman warga masih terjadi peracunan.

"Artinya kesepakatan yang di buat bersama pemerintah sebelumnya untuk apa, tanaman warga sudah mati dan makan apa lagi anak kami pak wartawan," ujarnya sedih sambil menetes air mata.

Masih kata Yesron, ada sekitar 9.000 hektar sedang di perjuangkan petani yang bersentuhan dengan PT.CSS di wilayah Kecamatan Peranap dan Batang Peranap masih terjadi konflik sosial.

Termasuk itu dengan PT.Rimba Lazuardi, Bukit Batabuah Se Indah  ( BBSI ) di Kecamatan Rakit Kulim, dan Rimba Peranap Indah di Kecamatan Lubuk Batu Jaya.

Dimana perusahaan itu, tidak patuh dengan kesepakatan yang pernah di fasilitasi pemerintah Kabupaten dan pihak – pihak terkait di pemerintahan Provinsi dan di Kementerian yang berlandaskan UU No.7 Tahun 2012 tentang penanganan konflik dan Permendagri No.42 Tahun 2015 tentang pelaksanaan kordinasi penanganan konflik sosial, tukasnya.

Ketua Komisi II DPRD Indragiri Hulu Dodi Irawan SHi di dampingi Chandra Saragih SE dan Martimbang Simbolon membenarkan adanya pengaduan Masyarakat soal perusakan tanaman.

Dodi berjanji melalui dewan akan berupaya memfasilitasi dengan menindak lanjuti. Artinya dengan sesegera agar mengagendakan serta mengundang pemerintah terkait, perwakilan Masyatakat dan Managemen perusahaan untuk di panggil,tandas.

Sementara Bupati Indragiri Hulu melalui Kabag Pemerintahan R.Facrurozi Sos mengatakan, terkait tuntutan Masyarakat yang terjadi pada perusahaan , akan mengkordinasikan dengan pimpinan.

Pemerintah sifatnya tetap memperhatikan hak Masyarakat, sehingga diharap dewan nanti harus memanggil perusahaan untuk di ketahui hasilnya. Simpulnya.

Hingga berita terbit, berulang kali di hubungi melalui selulernya manager PT.CSS dan BBSI H Asri dengan nada masuk, namun tidak bersedia di konfirmasi.***
Share:
Komentar

Berita Terkini