-->

Begini Kronologis Aksi Perampokan di Speedboat Tujuan Tembilahan-Mandah

Publish: Redaksi ----

INHIL - Perampokan di perairan di Indragiri Hilir tepatnya di perairan Mandah ternyata korban sudah menjadi incaran dari para pelaku yang jumlahnya 8 orang.

Speedboat Zaki Harland berangkat dari Tembilahan dengan tujuan Tokolan Mandah didalamnya terdapat penumpang termasuklah korban. Insiden perampi terjadi pada Jumat (05/02/2021).

Dua pelaku utama berada didalam Speedboat, satu orang memotong selang bensin dan satu lagi menodongkan senjata ke penumpang.

Diungkapkan Kapolres Inhil AKBP Dian Setyawan melalui Kasat Reskrim AKP Indra Lamhot Sihombing SIK insiden Curas yang total kerugian 237 juta rupiah tersebut ternyata menargetkan korban yang sebelumnya sudah diintai oleh para pelaku. 

"Dari total keseluruhan pelaku utama yang beraksi pada saat Curas Laut adalah 6 orang, dua pelaku utama sudah ikut dalam boat tersebut yang akan bergerak dari Tembilahan menuju Tokolan kecamatan Mandah," ungkap AKP Indra Lamhot Sihombing pada press release kasus, Kamis (04/03/2021) pagi.

Di tengah jalan, pelaku melakukan aksinya dengan memotong selang dan pelaku bagian depan menodongkan senjata kepada penumpang. Tak lama kemudian, datang boat pancung dengan kawanan perampok 4 orang yang ikut melakukan aksi pengancaman dan perampasan diatas boat tersebut. Lantaran para pelaku melihat ada boat lain yang datang, maka mereka berinisiatif bergegas meninggalkan boat dan melarikan diri. 

Setelah para pelaku melarikan diri, dengan keadaan syok para penumpang akhirnya berhasil menghubungi pihak keluarga dan kemudian ditolong oleh speedboat penumpang yang lewat serta melaporkan kepada pihak kepolisian Polsek Gaung Anak Serka. Laporan tersebut kemudian diteruskan ke Satreskrim Polres Inhil dan langsung membentuk tim gabungan untuk melakukan penangkapan. 

"Dengan upaya penyelidikan selama 6 hari, di hari ke enam, Tim berhasil mengamankan dua orang pelaku utama dan seminggu kemudian berhasil mengamankan pelaku yang ikut serta dan memiliki senjata api," tuturnya. 

Dikatakan Indra Lamhot, modus para pelaku melakukan kekerasan dan ancaman kekerasan saat mengambil barang barang milik korban, menodong kemudian sempat ada yang menggunakan parang, ancaman kekerasan. 

"Motif secara umum adalah pelaku tau betul yang membawa kapal penumpang para pelaku tau ada nilai materil ataupun uang yang diambil oleh para penumpang ketika di Tembilahan. Setelah diamankan kita tetapkan sebagai tersangka, dari tiga ini adalah dua pelaku utama, satu merupakan pelaku yang ikut serta," sebutnya. 

Hingga kini, 5 orang pelaku lainnya masih dalam upaya pengejaran oleh Polres Inhil. 

"Pelaku utama, H dan R dikenakan pasal 365 ayat 2 KUHP dengan ancaman penjara 12 tahun, untuk pelaku yang ikut serta tetapi dikenakan pasal pokok tentang UU Darurat kepemilikan Senpi ilegal oleh saudara F  dengan ancaman setinggi tingginya 20 tahun," pungkasnya. 
Share:
Komentar

Berita Terkini