INHU - Pekerja yang katanya hanya sebatas Informen saja tapi ditugaskan Unit Pertamina Lirik untuk memberikan Informen kepada Security dan ditugas kan juga melihat Aset Pertamina namun tidak memiliki status yang jelas kenapa ?
Karena ada mereka yang sudah diberikan tugas sebagai Informen selama 20 Tahun dalam melihat atau menjaga aset Pertamina dilapangan seperti Lokasi Sorek, lokasi Ukui, lokasi Lirik dan Lokasi Airmolek namun hingga sekarang status mereka kurang jelas.
Dikatakan Karyawan Pertamina unit Lirik, tapi kog mereka hanya mendapatkan Upah sejak mulai bekerja sampai sekarang hanya Rp 900.000,-saja ujar salah seorang pekerja yang tak mau namanya ditulis.
Dia mengatakan sudah bekerja di Perusahaan milik Negara tersebut selama kurang lebih 20 Tahun, "Kami menunggu dan menunggu kapan saya dan juga kawan- kawan yang lainnya mendapat kan Upah yang sesuai dengan Peraturan Pemerintah Tentang Ketenaga Kerjaan yang berlaku di Repubilik Indonesia ini,"ujarnya.
Namun sampai sekarang pihak Pertamina Unit Lirik sepertinya tidak dapat melihat nasib kami yang ironisnya lagi adalah adanya Peraturan Pemerintah tentang bantuan kepada Karyawan peserta BPJS yang berpenghasilan Rp 5.000.000,- kebawah dalam setiap bulan akan mendapatkan bantuan sebesar Rp 2.400.000,- pada Tahun 2020 karena ada nya Pandemi Corona.
"Namun bagi kami yang bekerja di Pertamina Lirik yang sebelum nya mendapat upah Rp 900.000,- dalam sebulan sekarang hanya tinggal Rp 600.000,- yang Rp 300.000,- dipotong karena katanya adanya Pandemi atau Covid-19 kata juru bayar dari Pertamina Lirik ketika kami bertanya kenapa gaji kami dipotong," ujarnya.
Ketika hal tersebut dikonfirmasi melalui Humas Pertamina Unit Lirik yaitu pak Young melalui saluran WA nya dan mengatakan kepada wartawan indragiripos.com , kalau mereka yang menerima dana Rp 900.000,-itu bukan lah Karyawan Pertamina Unit Lirik.
Tapi meraka bisa disebut hanya sebagai Informen saja dan mereka diberikan seperti uang jasa saja jadi bukan Upah lho yahc," kata Young.
Hadi mereka tidak ada keterikatan dengan Pertamina Lirik dan menurut Young kalau mereka mau silakan dilaksanakan kalau tidak mau yahc silakan tak melaksanakan nya sebagai Informen yahhhh bisa mundur sebagai Informen," ujar Young.
Namun mereka yang ditugaskan untuk memberikan Informasi tersebut menganggap bahwa mereka adalah Karyawan Pertamina unit Lirik dan itu tidak benar kata Young,
"Dan sekali lagi saya sampaikan bahwa yang dipekerjakan oleh pihak Pertamina Lirik itu adalah sebagai Informen, misal nya bila ada Pipa yang rusak dan tugas mereka adalah menyampaikannya kepada Security yang bertugas diareal mereka dan itu lah salah satu contoh atau misalnya ada orang yang dicurigai dan itu harus dilaporkan kepada Security yang bertugas.
"Tugas mereka hanya sebatas Informen saja dan tidak ada keterikatan kepada pihak Pertamina Lirik dan mereka bukan diberikan Upah tapi hanya sebatas Jasa saja makanya dana yang Rp 900.000,- setiap bulan itu adalah berupa uang jasa," kata Young.
Dikantor Pertamina Lirik karena adanya musibah Pandemi Corona maka pendapatan mereka yang harusnya Rp 900.000 dipotong sebesar Rp 300.000,- ujar salah seorang dari pekerja Informen tadi.
Seharusnya mereka para informan seharusnya dapat bantuan dari pemerintah akibat Corona dari Pemerintah seperti pekerja pekerja yang lain.
"Tapi justru uang kami yang dipotong dan itu sudah berjalan lebih kurang 1 Tahun. jadi sekarang kami hanya menerima Rp 600.000,- jadi dimana letak rasa kemanusiaan Pertamina unit Lirik ini yang kata nya dapat membantu Masyarakat lemah dan juga sebagai Perusahaan BUMN mana rasa kemanusiaannya,"ujarnya.
Baru baru ini informan dikumpulkan oleh pak Lufti dan pak Sarsono juga pak Dudung di Kantor Pertamina Lirik, siapa yang mengadu kepada Wartawan sehingga ada pertanyaan pertanyaan mengenai pekerjaan yang dilakukan.
Mereka mereka yang sudah mengabdi sampai puluhan tahun sebagai tenaga Informen itu adalah dengan inisial dan tinggal di Desa Japura , ANS ,JE ,RH, YS dan MK , tapi mereka tetap menerima walau pun hanya tinggal Rp 600.000,- dari yang seharus nya Rp 900.000.***