Pesawaran Lampung,- Bantuan Oprasional Sekolah ( BOS) adalah merupakan program pemerintah yang dianggarkan dari dana APBN,guna untuk membiayai khusus dibidang satuaan lembaga pendidikan dalam meningkatkan mutu Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) agar lebih baik.Sehingga menciptakan anak didik yang berkualitas.
Lain hal nya di SDN 17 Kecamatan Way Khilau Kabupaten Pesawaran.Dalam pengunaan dana bos di SD tersebut kepala sekolah yang bernama Yusmadi diduga tidak teransparan dalam hal pengunaannya.Sedangkan jumlah murid mencapai lebih kurang 148 siswa, jika dalam satu tahun anggaran dana bos yang diterima mencapai ratusan juta rupiah lebih.
Namun daripada dampak ketidak teransparan,dalam penggunaan Dana bos itu. Menurut keterangan dari salah satu Dewan guru dan juga sebagai bendahara bos. Inisial (S ) megakui bahwa dirinya selama ini adalah selaku bendahara bos di SDN tersebut, akan tetapi (S) sudah lama menginginkan untuk mengundurkan diri sebagai bendahara. Hal ini diungkapkan kepada media ini dikediaman,Senin (24/5/2021) beberapa hari lalu.
" Betul saya selaku bendahara tapi tidak memegang uang nya, semuanya kepala sekolah baik dalam pembelanjaan maupun yang lain nya,saya hanya di beri uang untuk pembayaran guru honor dan Kegiatan belajar mengajar, ya bendahara seharusnya mengang uang tapi ini kepala sekolah semua,karena tugas pokok bendahara adalah penerima serta mengeluarkan dan menyimpan,dan membelanjakan," paparnya
Lebih lanjut (S) mengatakan sebenarnya memang hal ini sudah lama dirinya ingin mengundurkan dari kedudukan nya sebagai bendahara bos, akan tetapi sampai saat ini belum ada jawaban dari Yusmadi selaku kepala sekolah.
Terpisah,Ketua Komite ketika ditemui di kediamannya mengatakan dana bos untuk tahun 2021 ini RKAS belum ditanda tangani oleh komite " Saya belum menanda tangani untuk bos tahun 2021 ini, biasanya saya tanda tangani,kenapa untuk tahun ini ngak, dan setempel komite tidak ada disaya," pungkasnya.
Ketua komite juga menambahkan semenjak kepala sekolah yang sekarang,ketua komite tidak mengetahui berapa yang diterima dana bos tersebut dan juga kepala sekolah kurangnya kordinasi dengan komite."Saya tidak tahu berapa dana bos yang diterima dan selama ini kepala sekolah kurang kordinasi dengan komite," ujarnya
Sementara Kepala sekolah Yusmadi sulit ditemui untuk dikonfirmasi,hingga sampai turun nya pemberitaan ini.(Asmawi)