Pengakuan dari nara sumber yang tidak dapat disebutkan diyakini kebenarannya, menjelaskan bahwa pembuatan sertifikat PTSL di desa sidang iso mukti di pungut biaya sebesar (satu juta lima ratus ribu rupiah)Rp.1.500.000,-
Ia bang waktu kami mau membuat sertifikat kami dikenakan biaya, pertama kami diminta uang awal sebesar (tiga ratus ribu rupiah) Rp.300.000,-Jelasnya untuk admin dan beli materai serta lainnya.
Setelah selang waktu berjalan proses sertifikat lagi di buat,kami di mintak lagi uang kembali kami membayar sebesar Rp.1.200.000,- uang tersebut kami serahkan kepada Pak Maryono selaku ketua panitia, jadi total pembuatan seluruh biaya sertifikat sebesar Rp.1.500.000,- perbukunya bang," terang Nara sumber enggan tidak di sebutkan.
Karena kami sebagai warga ingin ada kepastian hukum atas tanah milik kami yang sudah kami beli makanya dengan adanya program PTSL ini kami warga desa Sidang Iso Mukti mendaftarkan untuk membuat sertifkat melalui jalur PTSL," tandasnya
Atas informasi tersebut awak media ini kemudian melakukan konfirmasi kepada pak Maryono selaku ketua panitia, tak butuh waktu yang lama awak media dapat langsung bertemu dengan pak Maryono.
Menurut keterangan pak Maryono membenarkan dirinya bersama Wahid dan Jarwo melakukan pungutan biaya pembuatan sertifikat PTSL sebesar (Satu juta lima ratus ribu rupiah) Rp.1.500.000,- atas perintah pak Kades sidang iso mukti.
Saat awak media ini menanyakan berapa jumlah keseluruhan sertifikat PTSL yang dikenakan pungutan sebesar, Rp.1.500.000,pak Maryono menjelaskan klo tidak salah semuanya 70 sertifikat bang,Yang melalui saya hanya 13 sertifikat saja, kawan saya wahid 17 sertifikat sisanya jarwo dan pak Kades," terangnya
Ketika ditanya uangnya digunakan untuk apa saja pak Maryono menjelaskan klo itu saya kurang paham bang karena uang tersebut saya setor kepada pak Kades, saya hanya membantu saja.
Benar bang saya tidak bohong saya hanya membantu pak Kades saja, karena saya dijanjikan buat sertifikat PTSL ini saya tidak dikenakan biaya.
Guna membuat berita yang berimbang awak media ini kemudian lakukan konfirmasi kepada pak Kades Sidang Iso Mulyo Jumiran dengan mendatangi rumahnya, bersama Maryono, dan Wahid namun sayang pak Kades jumiran sedang tidak ada ditempat atau tidak ada di rumahnya.
Saat dihubungi melalui telepon dengan nomor 08132015xxxx Jumiran menjelaskan bahwa sedang di Lampung timur saat ini sedang dalam perjalan pulang ke Mesuji besok aja bang kita ketemu," Katanya
Sampai berita ini di buat pak Kades jumiran Sidang Iso Mukti Kabupaten Mesuji lampung belum bisa diminta keterannyannya terkaait dugaan pungli pembuatan sertifikat PTSL.
Tim/Rahmat.
