KALIANDA, LAMPUNG SELATAN - Malam kedua Lamsel Fest 2025 berlangsung meriah. Lapangan Korpri di kompleks perkantoran Pemkab Lampung Selatan dipadati ribuan warga yang datang untuk merayakan HUT ke-69 Kabupaten Lampung Selatan. Namun suasana semakin semarak ketika Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya hadir dan menyampaikan apresiasi langsung terhadap progres pembangunan di bawah kepemimpinan Bupati Radityo Egi Pratama dan Wakil Bupati Syaiful Anwar.
Dalam sambutannya pada Sabtu (15/11/2025), Bima Arya menilai bahwa janji-janji kampanye Bupati Egi yang disampaikan sekitar delapan bulan lalu kini mulai terlihat hasilnya. Ia menyoroti tiga sektor utama: infrastruktur, layanan administrasi kependudukan, dan fasilitas pendidikan.
“Tiga Janji Sudah Mulai Terlihat”
Di hadapan lautan manusia yang memenuhi arena festival, Wamendagri menyampaikan apresiasi terbuka.
“Saya melihat tiga hal yang dijanjikan Mas Egi sudah mulai terlihat. Jalan-jalan diperbaiki, layanan Dukcapil makin mudah karena sudah tersebar di kecamatan, dan sekolah-sekolah mulai diperbaiki,” ujar Bima Arya disambut tepuk tangan meriah warga.
Pernyataan tersebut sontak menjadi sorotan publik karena dianggap sebagai bentuk pengakuan pemerintah pusat terhadap langkah-langkah cepat Pemkab Lampung Selatan dalam mewujudkan pembangunan yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Menariknya, Bima Arya mengaku memilih datang lebih awal dari jadwal resmi acara Pawai Budaya yang akan digelar pada hari berikutnya. Ia mengatakan ingin melihat langsung besarnya antusiasme warga terhadap Lamsel Fest 2025, yang kini menjadi salah satu festival daerah paling ramai di Provinsi Lampung.
“Saya ingin merasakan langsung suasana di sini, melihat bagaimana masyarakat menikmati festival ini,” ungkapnya.
Kedatangan Wamendagri lebih awal pun menjadi perhatian dan membawa kesan bahwa pusat benar-benar memperhatikan perkembangan daerah.
Selain menjadi hiburan, kehadiran pejabat pusat dan pernyataan apresiatif tersebut menjadi edukasi penting bagi masyarakat: bahwa pembangunan bukan hanya janji, tetapi proses yang membutuhkan kolaborasi, pengawasan, dan partisipasi publik.
Masyarakat diajak untuk tidak hanya menikmati hasil pembangunan, tetapi juga ikut serta menjaga, mengawasi, dan mendorong pemerintah daerah agar terus bekerja transparan dan berorientasi pada pelayanan rakyat. (Saz)

