-->

Penampakan Gerbang Neraka di Turkmenistan Berhasil di Foto Menggunakan Drone

Publish: Redaksi ----


ASHGABAT - Seorang fotografer Italia, Alessandro Belgiojoso, mengabadikan potret sebuah kawah berapi yang menganga merah dari dalam tanah yang disebut "The Gateway to Hell" atau "Gerbang Neraka" di Turkmenistan.

Belgiojoso menggunakan drone atau pesawat tak berawak untuk mengambil gambar dengan resolusi tinggi dan merekaman Kawah Darvaza tersebut dari udara.

"Beberapa kesalahan perhitungan bisa menyebabkan mesin, dan kemungkinan besar juga sistem operasi, jatuh ke dalamnya," kata Belgiojoso, dikutip dari The Independent, Rabu (20/3/2019).

"Karena gas yang ditimbulkan mengalir ke atmosfer, (panas dari) lubang tersebut membuat manusia mustahil untuk hidup di sekitarnya, bahkan di lokasi yang relatif jauh dari titik di mana kawah berada. Pilihan terbaik adalah membiarkan gas terbakar hingga habis," lanjutnya.

Dia menambahkan, "Fenomena ini bukan sesuatu yang patut dibanggakan dan pihak berwenang tak senang jika tempat itu dijadikan tujuan wisata."

Pada 2013, penjelajah bernama George Kourounis pernah mencoba masuk ke Gerbang Neraka, di mana panasnya bisa mencapai 1.000 derajat Celcius, dengan menggunakan pakaian dan peralatan khusus. 

Kourounis berharap menemukan bukti kehidupan. Menurut dia, 'gerbang neraka', dapat memberikan wawasan berharga tentang 'sesuatu yang mungkin atau tidak mungkin hidup' di planet yang bersuhu tinggi dan bergolak.

"Karena ini adalah hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya, ada banyak ketidakpastian dan pertanyaan, seberapa panas di bagian bawah? Apakah udaranya bisa digunakan untuk bernapas? Akankah manusia bertahan?," ujarnya saat itu.

"Saya berada di tempat di mana manusia tak mungkin hidup. Rasanya seperti melangkah ke planet alien, masih mungkin lebih banyak orang di Bulan," pungkasnya.

Kawah Darvaza adalah sebuah lubang sedalam 30 meter dan lebar 69 meter yang terletak di tengah padang pasir Karakum, 150 mil dari Ashgabat, Turkmenistan. Si jago merah di dalam lubang berukuran raksasa ini konon terus menyala selama lebih dari empat dekade (40 tahun).

Gerbang Neraka tersebut terbentuk secara tak sengaja saat sekelompok insinyur Soviet sedang mengeksplorasi sumber gas alam di kawasan itu pada tahun 1971. Tanah yang mereka gali tiba-tiba amblas dan mulai mengeluarkan sejumlah titik api.

Karakum, atau Pasir Hitam, mencakup 80 persen dari republik Asia Tengah. Di musim panas, suhu melonjak hingga lebih dari 50 derajat Celcius, sementara di musim dingin suhu turun hingga minus 20 derajat Celcius.

Tahun 2012, Presiden Turkmenistan Gurbanguly Berdymukhamedov, menciptakan cagar alam negara bagian di gurun Karakum yang luasnya 90.000 hektar, termasuk kawah Derweze.

Share:
Komentar

Berita Terkini