TEMBILAHAN -Bupati Kabupaten Indragiri Hilir Drs HM Wardan mengaku merasa geram dengan adanya alih fungsi dari Pujasera Pusat Kuliner Kelapa Gading menjadi warung remang-remang. Bahkan dikatakan dia akan membongkar PKKG itu jika memang sudah tidak bisa ditertibkan lagi.
"Jika memang sudah tidak layak lagi lebih baik kita bongkar, "kata Bupati Wardan saat menggelar rapat bersama antara ulama dan umara di gedung aula kantor bupati lantai 5 Selasa (28/1/2020).
Isu negatif pujasera Kelapa Gading yang dinilai merusak image Kota Tembilahan, menurut Bupati Wardan, harus menjadi perhatian serius dan perlu ada tindak lanjut bersama.
Bupati juga mengajak antara ulama dan umara turun bersama melakukan sidak ke Pusat Kuliner Kelapa Gading itu, sebagaimana tujuan awal didirikannya adalah untuk menjadi wadah bagi jaja khas kuliner atau makanan dari masyarakat Inhil.
Namun sejak diresmikan pada Tahun 2014 silam kelapa gading kian hari kian menyimpang dari harapan bupati.
Dari hasil Sidak sebelumnya, memang terdapat beberapa hal yang melanggar ketentuan, seperti keadaan di dalam los penuh dengan pengunjung tanpa adanya penerangan yang disertai dengan musik.
Los yang beraktivitas dari 40 bertambah menjadi 80 los dan pengisi los didominasi oleh pedagang pindahan dari Pasar Dayang Suri, Pasar Rakyat dan Pasar Terapung.
Bahkan bupati pernah menginstruksikan kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Satpol-PP untuk menertibkan, mengembalikan kepada fungsinya dan menata kembali seperti awalnya.
Maka dari itu keberadaan yang menyimpang jika sudah jadi momok yang tak bisa di bina Wardan menegaskan melakukan pembongkaran, karena dia katakan sudah diberikan arahan untuk perbaikan bahkan sudah pernah disidak namun tak juga di gubris.
