-->

Air Pasang Dalam Penyebab Abrasi di Kabupaten Indragiri Hilir

Publish: Redaksi ----

Oleh : Sona Adiansyah, Tokoh Muda Desa Pulau Burung


INDRAGIRI HILIR - Fenomena alam air pasang dalam yang sering terjadi setiap tahunnya dan dibulan tertentu, khususnya di Kabupaten Indragiri Hilir bukan persoalan dikatakan jarang terjadi.

Akan tetapi, sudah terus-menerus melanda di daerah yang berjulukan Negeri Seribu Parit atau Seribu Jembatan ini. 

Efeknya, tingkat abrasipun sesuatu hal yang tidak bisa dihindari dengan beriringnya pengikisan pantai yang semakin hari menjadi meningkat.

Atas situasi tersebut, sudah sepantasnya pihak terkait untuk bersikap serius memberikan sebuah solusi langkah yang tepat terhadap situasi alam yang kerap terjadi di Kabupaten Indragiri Hilir dan sekitarnya.

Mengingat air pasang dalam yang sering terjadi, tidak hanya menggenangi pemukiman padat penduduk yang ada di Kabupaten Indragiri Hilir, akan tetapi sudah merambah diperkebunan yang ada didesa-desa di Kabupaten Indragiri Hilir.

Dampaknya tidak sedikit hasil pertanian masyarakat yang merugi, akibat derasnya air asin yang sudah sering merambah dilahan pertanian masyarakat.

Kabupaten Indragiri Hilir terdiri dari 20 kecamatan diantaranya; Keritang, Kemuning, Reteh, Sungai Batang, Enok, Tanah Merah, Kuala Indragiri, Concong, Tembilahan, Tembilahan Hulu, Tempuling, Kempas, Batang Tuaka, Gaung Anak Serka, Gaung, Mandah, Kateman, Pelangiran, Teluk Belengkong dan Pulau Burung. 

Selain itu memiliki 39 kelurahan dan 197 desa yang menaungi dibawahnya dan luas wilayahnya berkisar 12.614, 78 Km2.

Bisa dikatakan, hampir ditiap-tiap daerahnya memiliki muara sungai dan juga berhadapan langsung ke laut.

Sesuai dengan identitas geografis kedaerahannya dengan sebutan Hilir, yakni; memiliki banyak sungai dan juga parit.

Atas alasan inilah kemudian, penting sekiranya membangkitkan kesadaran bersama, bahwa penghijauan dibibir pantai dan sungai merupakan langkah yang tepat untuk dijadikan sebuah terobosan, pentingnya menjaga alam di daerah Kabupaten Indragiri Hilir.

Agar, dikemudian hari tidak menimbulkan persoalan ekonomi, bagi mereka khususnya petani, yang kesehariannya mengandalkan hidup dari hasil bercocok-tanam dan lain sebagainya.

Selain itu, ketersediaan tanggul bagi warga masyarakat khususnya di desa-desa, yang ada di Kabupaten Indragiri Hilir sesegera mungkin juga untuk difikirkan dan direalisasikan oleh pihak-pihak terkait yang memiliki wewenang penuh terhadap berjalannya pemerintahan Kabupaten Indragiri Hilir.

Air pasang surut merupakan fenomena yang cukup normal terjadi di daerah yang berdekatan langsung dengan bibir pantai maupun laut lepas. 

Akan tetapi, bila datarannya rendah bertanahkan lahan gambut, tentu harus disikapi secara seksama.

Jika tidak, maka bukan hanya pohon dan tumbuh-tumbuhan yang hidupnya seolah-olah mati segan hidup tidak mau, akan tetapi, didaerah yang kepadatan penduduknya tinggi akan mudah melahirkan berbagai jenis sumber penyakit. 

Demam berdarah, gatal-gatal dan lain lain efek daripada air yang tertahan disebuah selokan maupun disebuah lubang.

Semoga, Pimpinan dan instansi terkait di Kabupaten Inhil memiliki role model jangka pendek serta jangka panjang untuk mengatasi fenomena alam banjir pasang dalam ini dengan baik dan bijak.****
Share:
Komentar

Berita Terkini