MERBAU MATARAM, LAMPUNG SELATAN – Aksi sukarela seorang warga Desa Karang Raja, Zainudin, yang mengecat dan membersihkan jembatan di desanya secara mandiri, menyita perhatian publik. Langkah inisiatif ini mendapat apresiasi langsung dari Plt Camat Merbau Mataram, Ricky Randa Belpama, yang menyebut aksi tersebut sebagai contoh nyata kepedulian masyarakat terhadap lingkungan.
"Saya sangat mengapresiasi Pak Zainudin. Ini murni aksi positif dari warga, bukan bentuk protes. Justru ini menunjukkan rasa memiliki terhadap fasilitas umum. Untuk jembatan dan jalan tersebut, sudah kami rencanakan perbaikannya, insyaallah terealisasi tahun 2025," ujar Camat Ricky saat meninjau lokasi pada Senin (5/8/2025).
Dikonfirmasi terpisah, Kepala UPTD PUPR Merbau Mataram-Way Sulan, Mahfudin, S.T., menyatakan bahwa jembatan yang dicat Zainudin berada di ruas jalan R140 Pardasuka–Subang, dan sudah termasuk dalam paket pemeliharaan infrastruktur tahun anggaran 2025.
"Insyaallah tahun ini akan dilakukan pemeliharaan menyeluruh, baik jembatan maupun ruas jalannya. Kalau proses kontrak berjalan lancar, estimasi pengerjaannya sekitar tiga hingga empat bulan," jelas Mahfudin kepada tim Diskominfo Lamsel.
Pihaknya saat ini masih melakukan evaluasi teknis untuk menentukan skema penanganan yang paling tepat—apakah rehabilitasi total atau perbaikan ringan.
"Yang jelas, tahun ini infrastruktur itu akan diperbaiki. Kami pastikan tidak diabaikan," tegas Mahfudin.
Sementara itu, Zainudin membantah bahwa aksinya dilatarbelakangi rasa kecewa terhadap pemerintah. Ia menyebut, inisiatif tersebut murni karena ingin lingkungannya tampak lebih bersih dan indah.
"Rumah saya dekat jembatan ini. Saya pernah ikut proyek pengecatan jembatan nasional, jadi punya sedikit pengalaman. Ada sisa cat di rumah, saya pakai saja. Niat saya hanya ingin mempercantik jembatan dan membersihkan area sekitar. Tidak ada maksud menyindir atau menyalahkan siapa pun," tutur Zainudin.
Ia berharap langkah kecil yang ia lakukan bisa menginspirasi warga lain untuk lebih peduli terhadap fasilitas umum, sembari berharap pemerintah juga lebih cepat merespons kerusakan infrastruktur.
"Dulu tahun 2017 jembatan ini bagus, tapi setelah rusak belum ada perbaikan. Semoga ke depan bisa lebih cepat ditangani," harapnya.
Aksi Zainudin menjadi contoh bahwa sinergi antara masyarakat dan pemerintah merupakan kunci sukses dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur. Ketika warga peduli dan pemerintah responsif, maka kemajuan dan kenyamanan lingkungan bisa terwujud dengan lebih cepat dan efisien.(Kmf/saz)