LAMPUNG SELATAN — Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Lampung Selatan resmi mengaktifkan mesin organisasi menuju pergantian kepengurusan baru. Melalui rapat internal yang digelar di Kantor PWI Lampung Selatan, Sabtu (6/12/2025), pengurus menetapkan struktur panitia untuk pelaksanaan Konferensi Kabupaten (Konferkab) IX tahun 2026.
Konferkab yang digelar setiap tiga tahun sekali ini akan menjadi momentum penting bagi insan pers di Lampung Selatan, mengingat masa bakti pengurus periode 2023–2026 akan berakhir pada 17 Januari 2026. Agenda besar itu diproyeksikan berlangsung meriah dan penuh partisipasi.
Ketua PWI Lampung Selatan, Supradianto, didampingi Sekretaris Sabda Fajar dan Bendahara Idho Mai Saputra, menegaskan bahwa pelaksanaan Konferkab merupakan amanat organisasi sebagaimana tertuang dalam surat PWI Provinsi Lampung nomor 1307/PWI-LPG/XI/2025 dan peraturan dasar serta rumah tangga PWI.
“Konferensi PWI Kabupaten harus segera dilaksanakan sesuai ketentuan organisasi. Panitia wajib dibentuk satu bulan sebelum masa jabatan berakhir, sekaligus membuka pendaftaran calon ketua," ujar Supra.
Rapat yang dihadiri 20 anggota PWI Lampung Selatan itu menyepakati susunan panitia inti Konferkab IX. Muslim Pranata ditetapkan sebagai Ketua Panitia, Nyoman Subagio sebagai Sekretaris, dan Idho Mai Saputra sebagai Bendahara.
Usai menerima mandat, Muslim langsung tancap gas menyusun struktur kepanitiaan lengkap. Ia menekankan pentingnya kekompakan agar Konferkab 2026 menjadi ajang konsolidasi organisasi.
“Tidak ada ketua yang hebat tanpa dukungan anggota yang hebat. Saya mengajak seluruh kawan-kawan PWI untuk bersama-sama mensukseskan Konferkab pada Januari 2026 nanti,” ujar Muslim.
Muslim juga memastikan bahwa Konferkab IX akan dikemas lebih meriah, memperkuat soliditas, dan melibatkan seluruh elemen organisasi.
“Rencananya mulai tanggal 10 Desember 2025, pendaftaran calon Ketua PWI Lampung Selatan periode 2026–2029 sudah dibuka,” tandasnya.
Dengan terbentuknya panitia, PWI Lampung Selatan kini bersiap menatap babak baru kepemimpinan organisasi, sekaligus memperkuat peran pers lokal dalam mewarnai ruang publik daerah.***
