INHIL - Institusi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI tercoreng oleh ulah seorang pegawainya yang tertangkap Petugas Aviation Security (Avsec) Bandara Hang Nadim Batam karena kedapatan membawa 15 paket sabu.
Pelaku ditangkap bersama teman wanitanya ketika hendak menyelundupkan sabu ke Surabaya.
Saat ditangkap, pria bernama Rano Dwi Putra yang bekerja di salah satu Bandara yang ada di Denpasar Bali ini masih mengenakan seragam Kementerian Perhubungan RI.
Sedangkan wanita yang bersama dirinya diketahui bernama Maulidia. Bersama mereka ditemukan barang bukti sebanyak 15 paket sabu.
Dilansir TRIBUNBATAM.id, Senin (24/8/2020), saat ditemui di Kantor KPU BC Batam, Maulidia mengaku kalau tidak ada hubungan spesial antara dia dan Rano.
"Saya hanya teman kerja, kadang kerjaannya nemenin tidur dia," sebut wanita berambut panjang tersebut di Kantor BC Batam, Sabtu (22/8/2020).
Dari teman tidur, kemudian Rano mengajak Maulida menjadi rekan bisnis. Dia ditawarkan untuk mebawa sabu dari Pekanbaru ke Surabaya.
Maulida mau bekerja mengantarkan barang haram tersebut lantaran dirinya diyakinkan oleh pelaku saat menggunakan baju dinas. Sebab selama dua kali sebelumnya mereka mampu lolos dari pengawalan petugas bandara.
"Karena dia pakai baju dinas, makanya kami lolos. Tadi saya yang tertangkap sama dia," sebutnya.
Barang haram tersebut diambil Rano dari Pekanbaru. Sebelumnya dia menginap di Pekanbaru untuk menunggu keberangkatan pesawat ke Batam dan Surabaya.
Namun, sayang lolos di Pekanbaru ternyata mereka tertangkap saat transit di Batam.
Sementara itu, Rano mengatakan, untuk sekali pengantaran mereka dibayar Rp 40 juta.
Mungkin karena jumlahnya yang sangat menggiurkan itu membuat Rano tergoda mempertaruhkan statusnya.
Bahkan dia menyempatkan diri ditengah kesibukannya menjadi Pegawai Kemenhub untuk mengantarkan langsung barang haram tersebut dari Pekanbaru ke Surabaya.
"Saya selalu menggunakan baju dinas saat ngantarkan barang ini," aku-nya.***
