TEMBILAHAN - Berbeda halnya dengan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Inhil, Illyanto, Camat Batang Tuaka, Marpoyanto SKom, MSi mengungkapkan, kendala yang dihadapi untuk merealisasikan perbaikan jembatan Sungai Piring bukan tentang dana anggaran, melainkan kendala dalam hal pembebasan lahan.
Dulu dijelaskan camat sudah ada dana untuk perbaikan jembatan itu sudah dianggarkan bahkan alat berat sudah masuk ke situ. Namun pekerjaan terus terhambat dan tertunda dengan keadaan dilalangan dimana pekerjaan terhalang rumah warga.
Jadi untuk melaksanakan pekerjaan itu harus merelokasi rumah warga disana, setidaknya ada 4 rumah yang harus direlokasi. Karena tidak ada solusi dan tidak teranggarkan kesana (relokasi rumah warga) akhirnya pekerjaan jembatan tertunda dan dicancel alias tak jadi.
"Kami sudah usulkan tiap-tiap tahun perbaikannya. Anggaran sudah disetujui, tapi kewalahan dengan soal pembebasan lahan karena rumah masyarakat berdempet di sekitar jembatan," papar Marpoyanto.
Marpoyanto menjelaskan, jika pemerintah memaksakan perbaikan jembatan Sungai Piring, akan banyak rumah warga yang dikorbankan nantinya.
Karena kendala ini makanya jembatan yang telah dibangun lebih dari 10 tahun itu belum kunjung diperbaiki. Pemerintah harus segera mencari solusi atau melakukan pendekatan terhadap warga seperti apa langkah baik yang akan dilakukan bersama.
Tentu kendala relokasi rumah warga yang berdempet tidak dibiarkan terus hingga jembatan ambruk. Harus ada solusi dan langkah dari pemerintah demi kepentingan khalayak banyak dan tidak merugikan dari si pemilik rumah di sekitaran jembatan.
